Isu yang dimaksud netizen itu berkaitan dengan situasi geopolitik dalam cerita, tepatnya ketika Superman (David Corenswet) dianggap terlalu ikut campur politik internasional setelah turun tangan menghentikan serangan Borivia kepada Jarhanpur di awal cerita.
Film itu pun mengangkat pendudukan Boravia terhadap Jarhanpur secara mendalam, seperti rencana rahasia menguasai negara tersebut hingga propaganda yang dilontarkan pemimpin Boravia Vasil Ghurkos (Zlatko Buric).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cerita itu berlanjut hingga terungkap Ghurkos mendapat bantuan dari Lex Luthor (Nicholas Hoult) supaya Boravia dapat menggempur Jarhanpur.
Bantuan itu menjadi bagian dari rencana Luthor menyingkirkan Superman dari Bumi. Selain itu, ia juga memiliki rencana jangka panjang untuk menguasai sebagian dari Jarhanpur, kemudian mendirikan negara baru.
Namun, semua rencana itu akhirnya terbongkar berkat investigasi Lois Lane (Rachel Brosnahan) bersama Jimmy Olsen (Skyler Gisondo) dan wartawan Daily Planet lainnya.
Meski sudah disoroti dan diyakini banyak penonton, James Gunn selaku penulis naskah dan sutradara, begitu pula dengan para bintang tidak pernah mengatakan Superman tentang Israel atau Palestina.
Superman ditulis dan disutradarai James Gunn. Film ini menjadi debut James Gunn di semesta DC Universe, sekaligus proyek film superhero terbarunya setelah menggarap trilogi Guardians of the Galaxy.
David Corenswet menjadi Superman setelah terpilih melalui proses audisi panjang. Selain itu, Superman dibintangi Rachel Brosnahan, Nicholas Hoult, Edi Gathegi, Anthony Carrigan, Nathan Fillion, hingga Isabela Merced.
Superman menjadi film pertama yang rilis dari saga DC Universe. Film ini juga masuk babak pertama waralaba itu bertajuk Chapter One: Gods and Monsters.
Superman tayang di bioskop mulai 9 Juli.
(frl/chri)