Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen ikut buka suara mengenai film animasi Merah Putih: One for All. Ia turut menegaskan PFN sama sekali tidak terlibat dalam proses produksi.
Dalam unggahan Pusat Konten Negara pada Rabu (13/8), Ifan juga menegaskan tak ada suntikan dana dari pemerintah untuk film yang dijadwalkan tayang 14 Agustus itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Film Merah Putih: One for All ini dimiliki dan diproduksi oleh PH swasta," kata Ifan. "Dan perlu diingat, film ini tidak menggunakan dana ataupun anggaran dari pemerintah sedikit pun, dan ini bukan film PFN."
"Sebagai BUMN di bidang film dan konten, PFN tidak memproduksi semua film di Indonesia, dan film ini bukan diproduksi oleh PFN," bunyi takarir unggahan itu. "Tidak ada dana negara yang digunakan dalam produksi film tersebut."
Pernyataan itu disampaikan setelah viral sejumlah kabar terkait anggaran yang dihabiskan untuk produksi Merah Putih: One for All, tapi tidak sesuai dengan hasil produksi yang terlihat dalam trailer dan poster film tersebut.
"Memang menurut kami di PFN, film ini memang jauh dari kata maksimal secara produksinya, tapi bukan kah kualitas produksi adalah bagian dari proses pembelajaran?" kata Ifan.
Ia juga menegaskan lembaga-lembaga yang ada terkait tontonan, termasuk film, melakukan kurasi berdasarkan kaidah dan ketentuan yang ada. Lembaga Sensor Film jadi salah satu yang ia contohkan.
LSF, kata Ifan, hanya memastikan sebuah tayangan itu tidak melanggar aturan terkait SARA, kekerasan, pornografi, dan lainnya.
"Tapi bukan mengkurasi kualitas dari produksinya," ia menegaskan.
Sedangkan tayang atau tidaknya Merah Putih: One for All di layar lebar, Ifan menjelaskan, semua menjadi hak prerogatif jaringan bioskop yang tersedia di Indonesia.
"Dikarenakan bioskop ini adalah perusahaan swasta maka hak prerogatif dari bioskop untuk memberikan tayangan di tempat mereka," tuturnya.
Lanjut ke sebelah...