Rich Brian Konser Where Is My Head di Jakarta 29 November
Rich Brian akan konser tunggal di Jakarta pada 29 November 2025. Konser yang bertajuk Where Is My Head? itu bakal diadakan di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara.
Kabar konser tersebut diumumkan Aloka selaku promotor yang memboyong Rich Brian pulang kampung. Konser itu juga menjadi bagian dari tur Asia sang rapper.
"Halo Jakarta! @brianimanuel pulang kampung dengan Tur Asia 2025 Where Is My Head?" tulis @aloka.id via Instagram, Rabu (20/8).
Promotor juga telah mengumumkan jadwal penjualan tiket konser solo Rich Brian. Tiket dijual dalam tiga sesi berbeda pada 26-29 Agustus 2025.
Penjualan sesi Artist Presale dibuka pada Selasa (26/8) pukul 10.00 WIB. Sesi Partner Presale lalu dibuka pada Rabu (27/8) mulai pukul 10.00 WIB, diikuti General Sale pada Jumat (29/8) mulai pukul 10.00 WIB.
Namun, promotor belum mengumumkan daftar harga tiket maupun visual layout untuk konser rapper besutan 88rising tersebut.
Jakarta menjadi kota pertama yang disambangi Rich Brian dalam rangkaian tur tersebut. Setelah konser di kampung halaman, ia akan bertolak ke Taipei pada 1 Desember, berlanjut ke Singapura pada 3 Desember.
Hong Kong menjadi titik keempat yang akan dikunjungi Rich Brian pada 6 Desember, lalu bergeser ke Manila pada 8 Desember. Selain Asia, Rich Brian juga akan konser di Honolulu, Hawaii pada 11 Desember.
Tur ini juga digelar dalam rangka promosi album terbaru Rich Brian berjudul WHERE IS MY HEAD? yang rilis pada 15 Agustus. WHERE IS MY HEAD? merupakan album ketiga Brian yang dirilis enam tahun sejak The Sailor (2019).
Album itu diluncurkan dengan sejumlah single yang sudah dirilis lebih awal, seperti Little Ray of Light, Butterfly, dan Jumpy featuring Ski Mask The Slump God.
WHERE IS MY HEAD? memiliki total 15 track dengan lagu-lagu lain berjudul Senja, Took A Breath, Body High feat. Toro y Moi, Ma, Serpents!, Timezones, Oh Well, hingga Jelly Air Island.
Album ini juga digadang-gadang sebagai karya paling personal dari Rich Brian. Ia menulis sendiri sebagian besar lagunya, membahas perjalanan pendewasaan dirinya selama enam tahun terakhir.
(frl/chri)