Animator Junaid Miran Siap Tuntut Pembuat Film Merah Putih One for All

CNN Indonesia
Selasa, 02 Sep 2025 09:30 WIB
Animator dan digital artis independen asal Pakistan, Junaid Miran, mengatakan siap menuntut pembuat film animasi Merah Putih: One for All.
Animator dan digital artis independen asal Pakistan, Junaid Miran, mengatakan siap menuntut pembuat film animasi Merah Putih: One for All. (via YouTube Perfiki TV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Animator dan digital artis independen asal Pakistan, Junaid Miran, mengatakan dirinya siap menuntut pembuat film animasi Merah Putih: One for All.

Keinginan ini diucap setelah sebelumnya Miran menuding kreator film kontroversial tersebut sudah menggunakan aset karakter ciptaannya tanpa izin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video animasi di YouTube yang menggunakan karakter yang diduga dipakai oleh kreator Merah Putih: One for All, Miran juga mengatakan keberaniannya datang setelah menerima banyak dukungan dan dorongan dari netizen kepada dirinya.

"Aku siap menuntut mereka yang bertanggung jawab atas ketidakadilan ini. Aku siap bangkit dan menuntut pertanggungjawaban yang kita semua dambakan," kata Mirad yang memilih menggunakan suara AI berbahasa Indonesia.

"Aku melakukan ini karena kalian percaya padaku, karena kalian memberiku keberanian untuk akhirnya berkata, 'cukup sudah'," lanjutnya dalam video yang tayang pada Senin (1/9). "Tapi aku perlu kalian mengerti satu hal penting. Sungguh, aku enggak bisa melakukan ini sendiri."

CNNIndonesia.com sudah menghubungi produser Merah Putih: One for All, Endiarto, terkait rencana tuntutan Junaid Miran ini, tapi belum mendapatkan respons.

Dalam penjelasannya, Miran mengakui dirinya hanyalah seniman independen yang tak bernaung di bawah studio besar. Dirinya juga hanya memiliki sumber pendapatan dari penjualan karyanya yang dijual secara mandiri.

Selain itu, dalam mengajukan tuntutan hukum lintas negara, ada banyak tantangan yang akan dihadapi Miran.

Mulai dari perbedaan aturan hukum antar negara, hingga biaya untuk memenuhi segala kebutuhan dalam mengajukan perkara, seperti menyewa pengacara, administrasi, hingga logistik untuk bisa datang ke negara yang diajukan tuntutan.

Maka dari itu, Junaid Miran meminta bantuan kepada netizen untuk membeli karyanya sehingga dirinya bisa memiliki cukup modal untuk membiayai seluruh perkara tersebut.

Junaid Miran mengatakan dirinya sudah menyiapkan karya khusus untuk penggalangan dana ini. Ada 10 karya yang bisa dibeli oleh netizen di laman Patreon seharga sekitar US$5 atau setara Rp82.214 (US$1=Rp16.442).

Dalam laman tersebut, Miran sudah menyiapkan 10 fail beresolusi 6K yang tampaknya sudah disesuaikan dengan tema khusus, yakni budaya Indonesia dan merah putih.

Junaid Miran memastikan bahwa bila netizen membeli karya tersebut, dirinya tidak akan menagih royalti apa pun bila karakter dan karya khusus ini digunakan kembali untuk mendulang untung.

"Inilah kesempatan kalian untuk mengubah kata-kata itu jadi tindakan. Aku sudah melakukan semua yang bisa kulakukan. Aku sudah menyiapkan berkas perkaranya. Aku sudah mengalahkan rasa takutku. Aku sudah menurunkan harga karyaku semurah mungkin," kata Miran.

"Sekarang bola ada di pihak kalian. Terserah kalian semua untuk membuktikan apakah perjuangan ini benar-benar bisa terjadi," katanya.

"Aku ingin kalian tahu apa yang dipertaruhkan di sini. Jika kita mencapai target dana jumlah spesifik untuk biaya hukum, maka ku janji akan menjalani ini sampai tuntas," lanjutnya.

"Aku akan menyewa pengacara, mengajukan tuntutan, hadir di pengadilan untuk membela yang benar. Aku akan melakukannya dengan semua kekuatan dan tekad yang kalian berikan lewat dukungan kalian."

"Dan aku akan melakukannya dengan keyakinan bahwa aku enggak sendirian, bahwa seluruh komunitas ini berdiri di belakangku dan percaya kepadaku," kata Junaid Miran.

[Gambas:Video CNN]

Miran sebelumnya muncul di tengah polemik film Merah Putih: One for All. Ia mengklaim film animasi tersebut memakai aset karakter ciptaannya tanpa izin.

Pernyataan itu muncul di kolom komentar YouTube akun Dibalik Mindplace. Ia mengaku sebagai sosok yang menciptakan karakter-karakter Merah Putih: One for All dan mempersoalkan hal itu karena tidak menerima bayaran maupun apresiasi.

"Saya seniman yang membuat semua karakter ini. Jadi, apakah saya dibayar dan mendapat kredit atau tidak?" ujar Miran di kolom komentar pada Minggu (10/8).

Komentar itu kemudian viral hingga mendapatkan balasan dari netizen. Mereka terkejut karena tiba-tiba animator yang menggarap karakter 3D itu muncul dan ikut menyoroti Merah Putih.

[Gambas:Youtube]

Sutradara dan produser eksekutif film Merah Putih: One for All, Endiarto, sebelumnya menjawab tudingan netizen bahwa film animasi tersebut mengambil banyak aset dari studio animasi 3D luar negeri.

Ia menegaskan visual yang muncul dalam Merah Putih: One for All itu merupakan hasil kerja para animator yang terlibat. Endiarto bahkan menilai kemiripan dengan bukti-bukti yang diungkapkan netizen adalah hal wajar di dunia kreatif.

"Sebuah film animasi itu ada kebebasan gaya. Di situ kita bisa dapatkan interpretasi dari keahlian animator, lalu diformulasikan dalam bentuk visual," ujarnya pada Senin (11/8).

(end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER