Susanti Upin & Ipin Mau Pergi, Netizen Minta Ia Tetap di Malaysia

CNN Indonesia
Rabu, 03 Sep 2025 17:00 WIB
Netizen Indonesia meminta Susanti agar tetap di Malaysia bersama Upin dan Ipin di tengah gelombang demo yang masih terjadi kini.
Netizen Indonesia meminta Susanti agar tetap di Malaysia bersama Upin dan Ipin di tengah gelombang demo yang masih terjadi kini. (Screenshot dari Facebook Upin & Ipin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Netizen kembali ramai menyoroti unggahan akun media sosial Upin & Ipin. Karakter itu sempat viral setelah mendoakan Indonesia supaya segera pulih dari situasi sekarang.

Upin dan Ipin lalu mengunggah video lain yang menampilkan Susanti, karakter asal Indonesia di semesta kartun Malaysia tersebut. Ia dikisahkan meninggalkan teman-temannya di Kampung Durian Runtuh hingga membuat sedih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Susanti jangan pergi!" tulis akun @upinipinofficial via Instagram pada Rabu (3/9).

Unggahan itu kemudian ramai dibanjiri komentar netizen, termasuk para pencinta Upin & Ipin dari Indonesia. Netizen Indonesia juga ikut meminta Susanti agar tetap di Malaysia.

Mereka bahkan berpesan kepada Susanti untuk tidak kembali ke Indonesia terlebih dulu hingga situasi negara kembali seperti semula. Ada pula yang meminta Susanti untuk mendoakan rakyat Indonesia dari Kampung Durian Runtuh.

[Gambas:Video CNN]

"Susanti tetap di Malaysia saja, di sini (Indonesia) sedang tidak baik-baik saja," tulis salah satu netizen.

"Susanti kata gue mending lu di Malaysia aja," tulis netizen lain.

"Susanti jangan pulang dulu, tunggu Indonesia kondusif," ungkap seorang netizen.

"Baik-baik di sana ya, Susanti. Doakan kami di sini baik-baik juga ya, stay safe," ujar seorang netizen.

Upin & Ipin sebelumnya juga sempat mendukung rakyat Indonesia dan berdoa supaya kondisi segera aman kembali. Ucapan itu disertai dengan gambar yang menampilkan Upin, Ipin, dan Susanti.

Upin dan Ipin terlihat berduka, hingga Ipin tampak duduk bersimpuh dengan raut wajah yang sedih. Di samping mereka, Susanti yang merupakan teman sekolah Upin dan Ipin terlihat menangis.

Gambar itu turut bertuliskan kalimat "Semoga Indonesia Segera Pulih", tagar #UpinIpinDoaBuatIndonesia dan #IndonesiaSegeraPulih, hingga logo Les' Copaque selaku rumah produksi Upin & Ipin.

[Gambas:Instagram]

Gelombang demonstrasi terjadi di berbagai wilayah Indonesia bermula dari protes kebijakan tunjangan bagi anggota DPR, ditambah dengan sikap dan pernyataan anggota dewan yang dianggap tidak peka terhadap situasi rakyat Indonesia yang terhimpit ekonomi.

Tewasnya Affan Kurniawan kemudian membuat berbagai kelompok sipil menuntut reformasi kepolisian, pembentukan tim investigasi kematian Affan, tidak ada kriminalisasi demonstran, transparansi anggaran untuk anggota dewan, pemeriksaan anggota dewan yang bermasalah, pemecatan kepada kader partai yang tidak etis, dialog publik bersama mahasiswa dan masyarakat sipil.

Selain itu ada juga tuntutan untuk pembebasan demonstran yang ditahan, penghentian tindakan represif oleh kepolisian dan penaatan SOP pengendalian massa, transparansi proses hukum terhadap pelanggaran HAM, hingga menuntut setop campur tangan militer dalam keamanan, dan upah layak untuk butuh serta pencegahan PHK massal.

Namun aksi ini dimanfaatkan sejumlah massa tak dikenal untuk memicu kerusuhan dan perusakan bangunan dan fasilitas publik di berbagai kota.

Presiden Prabowo pada 29 Agustus 2025 memberikan sejumlah pernyataan, mulai dari mengajak masyarakat menyampaikan aspirasi dengan cara damai, pelaku anarkisme dan penjarahan bisa ditindak tegas, meminta polisi dan tentara melindungi masyarakat, transparansi pelanggaran oleh polisi.

Kemudian ada penonaktifan anggota dewan yang membuat pernyataan keliru, pimpinan DPR mencabut tunjangan anggota dan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri, pimpinan DPR akan mengundang tokoh masyarakat dan mahasiswa untuk berdialog, serta meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga persatuan.

Tak lama kemudian, sejumlah anggota dewan dinonaktifkan sebagai anggota DPR oleh partai setelah dianggap membuat masyarakat marah dengan pernyataan mereka, yakni Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari Partai NasDem, Uya Kuya dan Eko Patrio dari PAN, dan Adies Kadir dari Golkar.

(frl/chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER