The Long Walk mendapat reaksi positif setelah resmi tayang di bioskop pada pekan ini. Film horor adaptasi novel Stephen King berjudul sama itu bahkan dibanjiri pujian kritikus film internasional lewat ulasan mereka.
Beragam pujian itu terhimpun hingga mencetak skor tinggi di laman agregator Rotten Tomatoes. The Long Walk mendapat skor kritikus 93 persen dari 129 ulasan yang masuk per Jumat (12/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka itu terbilang fantastis jika dibandingkan dengan film adaptasi novel Stephen King yang lain. The Long Walk hanya terpaut satu persen lebih rendah dari Carrie (1976) yang mendapat skor 94 persen dari 80 ulasan.
Torehan itu melampaui film-film adaptasi King lainnya, termasuk beberapa yang ikonis seperti Stand By Me (1986) dengan 92 persen, Gerald's Game (2017) dengan 91 persen, The Shawshank Redemption (1994) dengan 89 persen, hingga It (2017) dengan 85 persen dan The Shining (1980) dengan 84 persen.
Capaian The Long Walk yang langsung masuk daftar adaptasi terbaik novel Stephen King itu diakui banyak kritikus.
Frank Scheck, kritikus Hollywood Reporter, menilai film bertema dunia distopia itu menyajikan beragam emosi khas cerita-cerita penulis legendaris tersebut.
![]() |
Kritikus lain menilai film yang diarahkan Francis Lawrence itu cukup setiap mengikuti karya asli, hingga berhasil menyajikan pengalaman yang paling mengerikan dalam beberapa tahun terakhir.
"Meski The Long Walk tidak sepenuhnya bebas dari keterbatasan naratif, film ini menampilkan banyak emosi yang menjadi ciri khas adaptasi terbaik King," ungkap Scheck pada Selasa (9/9).
"The Long Walk merupakan adaptasi King yang setia dan salah satu pengalaman sinematik paling mengerikan selama bertahun-tahun," tulis Linda Marric dari HeyUGuys.
Penilaian positif dari kritikus juga diungkapkan kepada para pemeran yang didominasi bintang muda Hollywood. David Jonsson dan Cooper Hoffman dipuji selangit karena sukses memikul tugas berat sebagai pemeran utama.
Selain itu, sutradara Francis Lawrence tak luput dipuji karena mampu mengeksekusi skenario karya JT Mollner dengan brilian. Ia berhasil membawa premis segar The Long Walk menjadi tontonan yang seru hingga akhir cerita.
"Pemerannya secara konsisten menjanjikan, terutama Jonsson, yang bersama Hoffman menyuguhkan inti kemanusiaan pada kontes yang tidak kenal ampun," ujar Adam Graham dari Detroit News.
"Lawrence tidak menggurui dalam upayanya membuat film ini menjadi pukulan emosional yang menyakitkan," ungkap Meredith G. White dari Arizona Republic.
Sementara itu, beberapa kritikus mempunyai perspektif berbeda setelah menyaksikan The Long Walk. Ada sejumlah ulasan yang menilai film tersebut gagal menyajikan dunia distopia dan lebih kental menunjukkan elemen drama.
Kemudian, ulasan lain menilai kontes jalan kaki itu kurang maksimal dalam menggambarkan nilai atau pesan yang ingin disampaikan The Long Walk.
"Film ini ingin mengajak penonton ke dalam kisah yang relevan secara sosial. Sayangnya, semua dilalui dengan perjalanan darat yang buruk dan menyedihkan untuk mencapainya," ungkap Neil Pond dari Neil's Entertainment Picks.
The Long Walk diarahkan oleh sutradara Francis Lawrence. Ia dikenal sebagai sutradara waralaba distopia The Hunger Games, Constantine (2005), hingga Water for Elephants (2011).
Skenario film ini dikerjakan JT Mollner yang juga pernah menulis naskah Outlaws and Angels (2016) hingga Strange Darling (2023).
The Long Walk dibintangi deretan aktor muda yang memerankan para peserta kontes, seperti Cooper Hoffman, David Jonsson, Garrett Wareing, Charlie Plummer, Ben Wang, hingga Roman Griffin Davis.
Mark Hamill, Judy Greer, hingga Josh Hamilton juga turut terlibat sebagai pemeran pendukung film tersebut.
The Long Walk tayang di bioskop mulai 10 September 2025.