Seringai Cabut dari Spotify, Ogah Terafiliasi Peperangan
Seringai mencabut musiknya dari Spotify. Wendy Putranto selaku manajer mengatakan sikap itu diambil Seringai karena mereka tidak mau terlibat, termasuk secara tidak langsung, dalam dukungan terhadap peperangan.
Keputusan itu diambil setelah CEO Spotify Daniel Ek melakukan investasi besar ke Helsing, perusahaan teknologi drone dan AI yang digunakan untuk pengembangan militer.
Lihat Juga : |
Sehingga, Seringai memastikan katalog musik mereka hilang dari Spotify, tapi bisa ditemukan di platform streaming musik lainnya.
"Band members Seringai dan seluruh karya yang diciptakan oleh mereka menolak terafiliasi dengan kegiatan tersebut maupun menolak mendukung peperangan," kata Wendi seperti diberitakan detikcom, Selasa (14/10).
"Betul, hanya mundur dari Spotify. [Lagu Seringai] Masih tersedia di streaming platform musik lainnya kok," tuturnya.
Langkah ini sekaligus jadi bentuk pernyataan sikap Seringai soal idealisme dan pesan perdamaian. Band itu selama ini sudah dikenal karena lantang menyuarakan isu sosial, kemanusiaan, dan perlawanan terhadap ketidakadilan.
Selain Seringai, band Majelis Lidah Berduri juga menarik seluruh katalog musiknya dari Spotify dengan alasan serupa.
Gerakan serupa sudah dilakukan banyak musisi internasional sejak September 2025 sebegai bentuk protes kepada Daniel Ek.
Salah satunya adalah pionir trip-hop Inggris, Massive Attack, yang menarik musik dari Spotify sekaligus gabung gerakan No Music for Genocide yang telah diikuti lebih dari 400 artis dan label rekaman memblokir musik mereka dari layanan streaming di Israel.
"Mengingat (dilaporkan) adanya investasi signifikan oleh CEO-nya di sebuah perusahaan yang memproduksi drone amunisi militer dan teknologi AI yang terintegrasi ke dalam pesawat tempur, Massive Attack telah mengajukan permintaan terpisah kepada label kami agar musik kami dihapus dari layanan streaming Spotify di semua wilayah," pernyataan grup itu.
Massive Attack bergabung dengan grup psych Australia King Gizzard and the Lizard Wizard, grup post-rock Kanada Godspeed You! Black Emperor, band AS Hotline TNT yang dikontrak Third Man Records, grup alternatif AS Deerhoof, dan band Manchester Wu Lyf yang menghapus musik mereka dari Spotify akibat investasi Ek di Helsing.
Respons Spotify
Seorang juru bicara Spotify kala itu mengatakan, "Spotify dan Helsing adalah dua perusahaan yang benar-benar terpisah."
Mereka menambahkan bahwa Helsing "tidak terlibat di Gaza" dan upayanya "difokuskan pada upaya Eropa untuk mempertahankan diri di Ukraina."
Helsing turut buka suara dengan merilis sebuah pernyataan, "Saat ini kami melihat misinformasi yang menyebar bahwa teknologi Helsing digunakan di zona perang selain Ukraina. Ini tidak benar."
"Teknologi kami digunakan di negara-negara Eropa hanya untuk pencegahan dan pertahanan terhadap agresi Rusia di Ukraina."
(chri)