Musisi-musisi Cabut dan Boikot Spotify, Ada Apa?

CNN Indonesia
Senin, 04 Agu 2025 08:30 WIB
Sejumlah musisi memutuskan keluar dan memboikot Spotify sepanjang Juli 2025.
Sejumlah musisi memutuskan keluar dan memboikot Spotify sepanjang Juli 2025. (AFP/MARTIN BUREAU)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah musisi memutuskan keluar dan memboikot Spotify sepanjang Juli 2025 setelah CEO layanan streaming tersebut, Daniel Ek, memutuskan untuk berinvestasi di perusahaan senjata militer dengan AI.

Ek memutuskan untuk berinvestasi di perusahaan Jerman pembuat senjata militer, Helsing. Hingga pada Juni 2025, CEO Spotify sejak 2006 itu diumumkan memimpin pendanaan sebesar US$700 juta untuk Helsing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Helsing dilaporkan The Los Angeles Times pada Kamis (31/7) melakukan spesialisasi dalam perangkat lunak AI yang terintegrasi ke dalam pesawat tempur seperti HX-2 AI Strike Drone.

Minat Ek terhadap Helsing dilaporkan sudah ada sejak lama, termasuk investasi US$115 juta dari perusahaan investasi pribadinya, Prima Materia, ke perusahaan senjata itu pada 2021, sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.

"Helsing memiliki posisi unik dengan kepemimpinan AI-nya untuk menghadirkan kapabilitas penting ini dalam inovasi pertahanan di semua domain," kata Ek kala mengumumkan posisinya pada akhir Juni 2025.

The Los Angeles Times melaporkan Spotify tidak menanggapi permintaan komentar soal investasi Ek di Helsing tersebut.

Pengumuman itu membuat sejumlah musisi berang, seperti Greg Saunier yang merupakan pendiri band yang populer di San Fransisco, Deerhoof.

"Setiap kali seseorang mendengarkan musik kami di Spotify, apakah itu berarti ada satu dolar lagi yang disedot untuk membuat semua yang telah kami saksikan di Gaza jadi lebih sering dan menguntungkan?" kata Saunier kepada The Los Angeles Times.

"Tidak butuh waktu lama bagi kami sebagai sebuah band untuk memutuskan jika Daniel Ek semakin gencar dalam perang AI, kami harus keluar dari Spotify. Bahkan, itu bukan pengorbanan yang besar bagi kami."

Aksi Deerhoof ini kemudian menjalar ke berbagai musisi lainnya yang mencabut seluruh katalognya dari layanan streaming yang dikenal membayar royalti untuk musisi sebesar US$3 per 1.000 stream tersebut.

[Gambas:Instagram]

Para musisi tersebut di antaranya adalah band avant-grade Xiu Xiu, label elektronik asal Amsterdam bernama Kalahari Oyster Cult, dan band rock asal Australia bernama King Gizzard & the Lizard Wizard.

"Kami sudah bertahun-tahun bilang 'f*** Spotify'. Di kalangan kami, itulah yang selalu dikatakan orang-orang karena alasan yang tercatat dengan baik," kata vokalis King Gizzard & the Lizard Wizard, Stu Mackenzie.

"Saya tidak menganggap diri saya seorang aktivis, tetapi ini terasa seperti keputusan untuk tetap setia pada diri sendiri. Kami melihat band-band lain yang kami kagumi hengkang, dan kami menyadari bahwa kami tidak ingin musik kami ada di sana saat ini."

[Gambas:Video CNN]

Sejumlah musisi yang melakukan boikot terhadap Spotify ini memperpanjang kontroversi atas layanan streaming tersebut.

Mulai dari karpet merah terhadap siniar penyebar misinformasi seperti Joe Rogan saat pandemi Covid-19, biaya royalti musik untuk musisi yang rendah, hingga mengizinkan band dengan AI bernama Velvet Sundown dan memberikan label "verified artist".

Meski begitu, The Los Angeles Times menilai bahwa eksodus kecil dari musisi-musisi ini kurang berpengaruh terhadap Ek. Guncangan baru akan terasa bila musisi pop global melakukan hal serupa, seperti yang dilakukan Taylor Swift pada 2014 hingga 2017.

(end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER