Robert De Niro Dorong Terus Aksi Demo No Kings: Tak Boleh Menyerah
Robert De Niro tak sungkan untuk mendorong masyarakat Amerika Serikat untuk terus berdemo menentang Presiden Donald Trump dalam aksi No Kings, seperti yang terjadi akhir pekan kemarin.
Dalam wawancara dengan MSNBC menanggapi aksi No Kings 18 Oktober 2025, De Niro menyebut Amerika Serikat perlu menunjukkan perlawanan "yang jauh lebih besar".
"Karena itulah satu-satunya hal yang akan diakui oleh para politisi," kata De Niro seperti diberitakan Variety pada Minggu (19/10). "Kita tidak boleh menyerah."
"Tidak boleh menyerah padanya karena dia tidak akan meninggalkan Gedung Putih. Dia tidak ingin meninggalkan Gedung Putih. Dia tidak akan meninggalkan Gedung Putih."
"Siapa pun yang berpikir dia, oh, dia akan melakukan ini, dia akan melakukan itu, itu hanya menipu diri mereka sendiri," kata Robert De Niro.
Robert De Niro membandingkan situasi yang dihadapi masyarakat Amerika Serikat yang tergabung dalam No Kings adalah seperti dengan menghadapi situasi perundungan. Satu-satunya cara adalah melawan perundungan tersebut.
"Kita melihatnya, dan tidak ada cara lain untuk menghadapi perundung. Anda harus menghadapinya dan melawannya, lalu buat mereka mundur dan mundur. Itulah satu-satunya cara agar ini berhasil," katanya seperti diberitakan Variety.
Sineas 82 tahun tersebut menjadi salah satu pihak yang paling mendukung gerakan No Kings menentang kebijakan Trump yang dianggap tidak berpihak kepada masyarakat dan sewenang-wenang.
De Niro sebelumnya muncul dalam sebuah video yang diunggah kelompok aktivis politik dan berisi ajakan ikut dalam aksi No Kings.
"Protes No Kings yang asli terjadi 250 tahun yang lalu," kata De Niro dalam video yang diunggah pada 9 Oktober 2025. "Rakyat Amerika memutuskan bahwa mereka tidak ingin hidup di bawah kekuasaan Raja George III."
"Mereka mendeklarasikan kemerdekaan dan berjuang dalam perang berdarah demi demokrasi. Kita telah menjalani demokrasi selama dua setengah abad sejak saat itu. Seringkali menantang, terkadang berantakan, namun selalu penting."
"Sekarang kita memiliki calon raja yang ingin merebutnya: Raja Donald yang Pertama. Persetan. Kita bangkit lagi, kali ini, tanpa kekerasan menyuarakan deklarasi: No Kings."
Penyelenggara demonstrasi No Kings menyebut hampir tujuh juta warga AS mengikuti aksi yang memprotes kebijakan Presiden Donald Trump.
Aksi itu digelar pada Sabtu (18/10) dan tersebar di berbagai kota besar dan kecil di lebih dari 2.700 lokasi di Amerika Serikat. Angka massa tersebut diberitakan CNN lebih banyak dua juta orang dibanding yang digelar pada Juni 2025.
Polisi menyebut demonstrasi yang meluas ini sebagian besar berlangsung secara damai. Banyak kota besar melaporkan tidak ada insiden atau penangkapan terkait protes tersebut.
Para pengunjuk rasa mengatakan kepada CNN bahwa penggerebekan oleh petugas imigrasi, pemotongan Medicaid alias BPJS Kesehatan ala AS, dan kebijakan Trump lainnya adalah topik demonstrasi di kota penindakan keras kebijakan imigrasi Trump tersebut.
(end)