Kritikus dan Penonton Kompak Sentil Karakter Abadi Nan Jaya
Abadi Nan Jaya sudah mengumpulkan banyak ulasan penonton dan kritikus film global sejak tayang perdana pada 23 Oktober. Namun, penilaian penonton dan kritikus tampaknya terbelah.
Hal tersebut terlihat dalam laman agregator Rotten Tomatoes. Hingga Jumat (7/11), film zombi garapan Kimo Stamboel itu mendapatkan skor 70 persen dari 10 ulasan kritikus film.
Lihat Juga : |
Tak hanya itu, belum ada pula ulasan dari Top Critics untuk Abadi Nan Jaya atau The Elixir.
Penilaian dari kritikus belum cukup membuat Abadi Nan Jaya mendapatkan status Certified Fresh. Status itu bisa didapat jika film atau serial meraih skor Tomatometer minimal 75 persen dari setidaknya lima Top Critics.
Sementara itu, Abadi Nan Jaya mendapatkan skor penonton atau Popcornmeter 28 persen lebih dari 100 ulasan yang masuk.
Para kritikus satu suara catatan utama dari Abadi Nan Jaya terletak pada cerita dan karakternya. JK Sooja dari Common Sense Media mengapresiasi visual dan aspek teknis film itu, tapi tidak dengan karakternya.
Begitu pula dengan ulasan John Serba dari Decider yang menilai pengembangan karakternya bak dikorbankan demo menonjolkan unsur sadis dalam film zombi itu.
"Banyak hal tentang produksi, eksekusi, dan visi The Elixir yang hebat, terlepas dari kekurangan utamanya. Masalahnya, kekurangan ini merupakan dosa utama film zombi: Perilaku karakternya tidak realistis," kritik JK Sooja.
"Sutradara mengorbankan karakternya, baik tubuh dan kecerdasan mereka, demi membiarkan terlalu banyak rekayasa demi menghadirkan aksi dan gore yang nyaris tanpa henti," review John Serba.
Namun, Claire Lewis dari Polygon memuji film tersebut. Ia memuji penceritaan Abadi Nan Jaya yang membuat penonton bisa benar-benar mengenal setiap karakter utama film tersebut.
"The Elixir menghabiskan banyak waktu untuk menunjukkan siapa setiap anggota keluarga, dan bagaimana mereka berkontribusi pada disfungsi secara keseluruhan," puji Lewis.
"Fokus pada kepribadian yang berbenturan ini memungkinkan penonton cukup terhubung dengan para karakter hingga peduli dengan nasib mereka, sebuah prestasi langka dalam genre yang seringkali tentang memperkenalkan karakter hanya untuk membunuh mereka tak lama kemudian."
Meski dalam skor beda jauh, penonton Abadi Nan Jaya juga mengkritik hal yang sama. Mereka mengaku kecewa dengan aksi dari para karakter film tersebut.
"Film zombi ini tidak bikin saya takut atau tegang, tapi malah tertawa bahkan memaki kebodohan karakternya. Mereka semua seperti ditulis dengan malas-malasan sehingga tidak punya kepribadian yang jelas. Mereka semua bodoh dan tidak punya naluri bertahan hidup," tulis salah satu penonton.
"Para karakter terus menerus bikin frustrasi akibat selalu mengambil keputusan yang salah, tapi gore dan special effects-nya bagus," kritik penonton yang lain.
Abadi Nan Jaya berlatar di sebuah desa terpencil dekat Yogyakarta yang menjadi tempat tinggal keluarga pemilik usaha jamu ternama.
Ambisi sang kepala keluarga untuk mempertahankan kekuasaannya dan hasrat untuk tetap awet muda justru memicu keretakan keluarga dan wabah zombi yang tak terduga.
Film ini bertabur bintang ternama, seperti Mikha Tambayong, Eva Celia, Donny Damara, Dimas Anggara, Marthino Lio, dan Kiki Narendra. Abadi Nan Jaya tayang dan bisa ditonton di Netflix.
(chri)