Blake Lively Klaim Rugi hingga Rp2,6 T gegara Polemik It Ends With Us

CNN Indonesia
Senin, 10 Nov 2025 12:00 WIB
Blake Lively mengklaim dirinya mengalami kerugian hingga US$161 juta atau setara dengan Rp2,6 triliun.
Blake Lively mengklaim dirinya mengalami kerugian hingga US$161 juta atau setara dengan Rp2,6 triliun. (Getty Images via AFP/MICHAEL LOCCISANO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Blake Lively mengklaim dirinya mengalami kerugian hingga US$161 juta atau setara dengan Rp2,6 triliun (US$1=Rp16.668) gegara kampanye hitam yang menyerangnya berkaitan dengan It Ends With Us.

Hal itu diungkap tim Lively dalam dokumen pengadilan yang diajukan pada Juli 2025 dan baru dibuka baru-baru ini, seperti dilaporkan The New York Post pada Jumat (7/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam dokumen tersebut, pengacara Lively mengklaim kliennya kehilangan US$56,2 juta dari pendapatan di masa lalu dan peluang pendapatan di masa depan dari akting, menjadi bintang tamu, dan iklan.

Lively juga menyebut mengalami kerugian US$49 juta dari bisnis perawatan rambutnya, Blake Brown, serta rugi US$22 juta dari bisnis minumannya, Betty Buzz/Betty Booze. Selain itu ada juga kerugian US$34 juta dari aspek reputasi.

Dengan begitu, tim Lively menuntut ganti rugi punitif setidaknya tiga kali lipat dari US$161 juta.

Dalam dokumen tersebut, Lively juga menyebut sejumlah selebritas sebagai saksi potensial dalam gugatannya yang saat ini sedang berlangsung terhadap sutradara It Ends With Us, Justin Baldoni.

Ada lebih dari 100 orang yang disebut dalam daftar itu, termasuk suaminya sendiri, Ryan Reynolds, kemudian ada juga Taylor Swift, Hugh Jackman, Emily Blunt, Gigi Hadid, kemudian trio band HAIM: Este, Danielle, dan Alan Haim.

Ada pula penulis It Ends With Us, Colleen Hoover, aktris dalam film itu: Jenny Slate dan Isabela Ferrer, serta lawan main Lively dalam The Sisterhood of the Traveling Pants
: Alexis Bledel, Amber Tamblyn, dan America Ferrera.

"Ini bukan daftar baru. Ini untuk pengungkapan," kata seorang sumber kepada People, seperti diberitakan The New York Post. "Ini adalah bagian dasar dari proses pengungkapan. Mereka bukan saksi."

"Kelompok yang terdaftar sebagai saksi potensial kemungkinan memiliki informasi yang dapat ditemukan yang dapat mereka gunakan untuk mendukung klaim atau pembelaan mereka dalam masalah ini, kecuali hanya untuk pemakzulan."

Namun Hoover, Slate, dan Ferrera semuanya telah dicabut dalam daftar tersebut. Sementara itu, Swift sebelumnya dipanggil oleh tim Baldoni dalam kasus ini, tetapi pemanggilan tersebut dibatalkan pada Mei 2025 setelah Swift mengaku tidak terlibat dalam pembuatan film itu.

The New York Post mengatakan mereka sudah menghubungi pihak Blake Lively dan Justin Baldoni terkait kabar tersebut.

[Gambas:Video CNN]

Drama hukum Justin Baldoni melawan Blake Lively dimulai pada Desember 2024 saat Lively menuding lawan main sekaligus sutradaranya di It Ends With Us itu dengan tuduhan pelecehan seksual dan aksi balas dendam.

Baldoni dituduh melakukan pelecehan seksual hingga meluncurkan kampanye di media sosial untuk merusak reputasi Lively bersama para produser It Ends With Us. Kasus itu muncul setelah Blake Lively mengeluhkan kondisi di lokasi syuting.

Justin Baldoni yang tidak terima lalu beraksi dengan balas menggugat Blake Lively. Tak cuma itu, ia juga menuduh The New York Times, Ryan Reynolds, dan publisis mereka berkonspirasi untuk menghancurkan kariernya dengan tudingan palsu.

Sementara itu, persidangan gugatan Blake Lively terhadap Justin Baldoni diperkirakan dimulai pada 9 Maret 2026. Gugatan itu diajukan Lively pada 31 Desember 2023 dengan tuduhan pelecehan seksual dan aksi balas dendam.

(end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER