Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menerima audiensi dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto di Kantor KemenP2MI, Jakarta pada Selasa (16/12), guna membahas arah kebijakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa dalam rangka tata kelola penempatan serta pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
Pada kesempatan itu, Menteri Mukhtarudin menegaskan komitmen KP2MI untuk membuat penempatan kerja resmi bagi pekerja migran Indonesia menjadi lebih mudah, murah, dan aman. Hal ini menjadi bagian dari upaya penguatan regulasi dan program pemberdayaan yang sedang digalakkan oleh Kementerian P2MI.
"Penempatan kerja resmi harus mudah, murah, dan aman, itu yang sedang kami lakukan. Dalam konteks tersebut, kami juga telah menyusun peraturan menteri agar kebijakan ini memiliki kekuatan dari sisi regulasi," ujar Mukhtarudin.
Salah satu program unggulan itu adalah Desa Migran Emas yang peluncurannya direncanakan bertepatan dengan Hari Migran Internasional pada 18 Desember 2025 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Program itu akan dikolaborasikan dengan Desa Tematik dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes), serta melibatkan kerja sama lintas kementerian, termasuk MoU dengan Kementerian Perdagangan untuk mendukung Desa Ekspor.
"Program Desa Migran Emas nantinya akan kita tunjukkan bersama. Dalam konteks pemberdayaan purna migran, hal ini juga akan saya sambungkan, bahkan bisa kita perkuat," kata Mukhtarudin.
Senada, Menteri Kemendes PDTT. Yandri Susanto turut menekankan pentingnya penataan serius terhadap Pekerja Migran yang berasal dari desa agar memberikan dampak positif, baik saat berangkat maupun saat kembali sebagai purna migran.
"Kita ingin di desa beri efek positif baik mereka pergi maupun pulang jadi purna. Artinya efek positif itu terasa," ujar Yandri.
Yandri juga mengajak kolaborasi intensif antara Kemendes PDTT dengan KemenP2MI untuk mengintegrasi program Desa Migran Emas dari KemenP2MI dengan Desa Tematik dari Kemendes PDTT. Ia menyampaikan, pekerja migran kerap menghadapi masalah remintansi karena kurangnya lapangan kerja di kampung halaman, sehingga memerlukan pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan.
"Kita kolaborasi Desa Migran Emas dari KP2MI dan Desa Tematik dari Kemendes PDTT," kata Yandri.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Mukhtarudin juga menyoroti pentingnya literasi keuangan bagi pekerja migran dan keluarganya. Saat ini, sekitar 70 persen remitansi yang dikirim pulang masih bersifat konsumtif, sementara hanya 30 persen yang produktif.
Ke depan, Mukhtarudin mendorong membalikkan pola ini agar porsi produktif lebih besar melalui edukasi pembukaan usaha, pengelolaan keuangan, dan perencanaan ekonomi.
"Literasi keuangan ini diarahkan agar pekerja migran lebih bijak dalam mengelola dan menggunakan uangnya. Materi literasi ini sudah dicetak, sudah disosialisasikan, sudah disampaikan melalui berbagai wawancara dan forum resmi," tuturnya.
Artinya, literasi keuangan tidak hanya diberikan saat Orientasi Pra-Pemberangkatan (OPP), vokasi, dan pelatihan, tapi juga kepada keluarga pekerja migran.
"Karena sering kali uang yang dikirimkan justru habis untuk konsumsi. Ada kasus uang dikirim ke keluarga, tetapi tidak dikelola dengan baik, bahkan menimbulkan persoalan baru dalam keluarga," kata Mukhtarudin.
Untuk itu, sosialisasi "Migran Aman dari Daerah" disebut krusial, mengingat Undang-undang Nomor 18 Tahun 2017 Pasal 42 menegaskan tanggung jawab daerah dalam pelindungan migran. Salah satu aspek yang ditekankan adalah penguatan komunikasi dan sinergi. Terlebih, masih banyak calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang menjadi korban penipuan akibat iklan lowongan kerja ilegal di media sosial.
"Edukasi Migran Aman itu mulai dari desa, agar terhindar dari penipuan," kata Menteri Mukhtarudin.
Pada Hari Migran Internasional 2025, KP2MI juga berencana memberangkatkan sekitar 1.035 pekerja migran secara resmi ke negara penempatan masing-masing.
"Mari Kita keroyokan demi kesejahteraan pekerja migran. Kita kolaborasi Desa Migran Emas dari KemenP2MI dan Desa Tematik dari Kemendes PDTT," pungkas Menteri Mukhtarudin.
(***/***)