Bunda Teresa, Bunda Bagi Kaum Tertindas

Cnn Student | CNN Indonesia
Selasa, 08 Des 2015 09:14 WIB
Cinta kasih seorang ibu pada anaknya ia praktikkan untuk kepentingan orang banyak di India. Dia dikenal dengan nama Bunda Teresa.
Bunda Teresa (Dok. Commons.wikimedia.org)
DKI Jakarta, CNN Indonesia -- Ia adalah sesosok ibu yang luar biasa dan legendaris. Cinta kasih seorang ibu pada anaknya ia praktikkan untuk kepentingan orang banyak di India. Dia dikenal dengan nama Bunda Teresa.

Bunda Teresa memiliki nama asli Agnes Gonxha Bojaxhiu. Dia lahir di Uskub (kini bernama Skopje), Macedonia dan memiliki darah Albania.

Lalu dari mana nama Teresa? Jadi begini ceritanya, Bunda Teresa sudah tertarik kegiatan misionaris semenjak ia kecil. Sebagai pemeluk Katolik yang taat, ia kemudian bercita-cita menjadi seorang misionaris. Akhirnya di umur yang cukup muda yaitu 18 tahun dan bergabung dengan Kesusteran Lotero.

Sebelumnya juga ia banyak mendengar cerita-cerita tentang kehidupan para misionaris di Benggala, India.

Singkat cerita, pada tahun 1929 ia tiba di India di kota Darjeeling, dekat pegunungan Himalaya. Saat melaksanakan pelatihannya, ia juga belajar bahasa Bengali dan mengajar di sekolah St. Theresia. Kemudian pada tanggal 24 Mei 1931, ia mengambil sumpahnya sebagai biarawati dan ia memilih nama Therese de Lisieux, santo pelindung misionaris. Namun karen ada biarawati yang memakai nama itu maka ia menggunakan pelafalan spanyol yaitu Teresa. Dari sinilah kemudian nama Bunda Teresa muncul.

Sebagai seorang ibu bagi banyak orang, ia mendirikan Misionaris Cinta Kasih. Ini sebuah Ordo (semacam organisasi keagamaan dalam Katolik yang anggotanya adalah para rohaniawan dan rohaniawati) dalam agama Katolik yang terbentuk pada 7 Oktober 1950. Ordo ini saat tahun 2007 beranggotakan 5100 suster dan aktif di 133 negara. Anggotanya harus rela hidup miskin dan seadanya dan mau melayani orang-orang miskin dan tertindas dari berbagai negara tanpa memandang suku agama dan ras.

Semua anggotanya (yang semuanya adalah suster) selalu mewarisi sikap sang pendiri pertamanya, Bunda Teresa. Meskipun kini beliau sudah tiada namun segala yang ia perbuat sangatlah besar.

Bunda Teresa pernah menulis: "Tuhan ingin saya masuk dalam kemelaratan. Hari ini saya mendapat pelajaran yang baik. Kemelaratan para orang miskin pastilah sangat keras. Ketika saya mencari tempat tinggal, saya berjalan dan terus berjalan sampai lengan dan kaki saya sakit. Saya bayangkan bagaimana mereka sakit jiwa dan raga, mencari tempat tinggal, makanan dan kesehatan. Kemudian kenikmatan Loreto datang pada saya. "Kamu hanya perlu mengatakan dan semuanya akan menjadi milikmu lagi," kata sang penggoda. Sebuah pilihan bebas, Tuhanku, cintaku untukmu, aku ingin tetap bertahan dan melakukan segala keinginan-Mu merupakan kehormatan bagiku. Aku tidak akan membiarkan satu tetes air mata jatuh karenanya."

Ia adalah bunda bagi ratusan bahkan ribuan orang terlantar dan tertindas. Kelembutannya sebagai seorang ibu telah mengubahkan bukan hanya India saat itu, tetapi juga mengubahkan dunia. Pengabdiannya bagi Tuhan dan juga bagi "anak-anaknya" yaitu para kaum terlantar adalah cinta yang luar biasa. Cinta ibu.
(std/std)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER