Jakarta, CNN Indonesia -- Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama. Konsep ini biasanya akan didukung dengan keberadaan industri kreatif yang menjadi pengejawantahannya.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan ekonomi sampai pada taraf ekonomi kreatif setelah beberapa waktu sebelumnya, dunia diperhadapkan dengan konsep ekonomi informasi yang mana informasi menjadi hal yang utama dalam pengembangan ekonomi.
Menurut Howkins, Ekonomi Kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan, desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, Penelitian dan Pengembangan (R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, Televisi dan Radio, dan Permainan Video. Saat ini industri kreatif berjalan semakin luas dan memiliki pilar-pilar kuat di masing-masing bidang karena memang mengusung kreativitas pelaku bisnis tersebut.
Tercatat beberapa hal yang menjadi karakteristik dari ekonomi kreatif di antaranya:
• Diperlukan kolaborasi antara berbagai aktor yang berperan dalam industri kreatif, yaitu cendekiawan (kaum intelektual), dunia usaha, dan pemerintah yang merupakan prasyarat mendasar.
• Berbasis pada ide atau gagasan.
• Pengembangan tidak terbatas dalam berbagai bidang usaha.
• Konsep yang dibangun bersifat relatif.
Menurut Howkins, salah satu bidang dari ekonomi kreatif adalah periklanan, penerbitan, serta televisi dan radio yang merupakan bagian dari media. Seperti yang kita tahu bahwa media itu terdiri dari media cetak dan elektronik yang semuanya tidak lepas dari suatu kreativitas dalam pembuatannya dan mengacu pada perkembangan ekonomi kreatif.
Dalam periklanan misalnya, dibutuhkan kreativitas yang berkaitan dengan jasa periklanan, yakni komunikasi satu arah dengan menggunakan medium tertentu.
Meliputi proses kreasi, operasi, dan distribusi dari periklanan yang dihasilkan, misalnya riset pasar, perencanaan komunikasi periklanan, media periklanan luar ruang, produksi material periklanan, promosi dan kampanye relasi publik. Selain itu, tampilan periklanan di media cetak (surat kabar dan majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai poster dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan media reklame sejenis lainnya, distribusi dan
delivery advertising materials or samples, serta penyewaan kolom untuk iklan. Semuanya itu membutuhkan ide dan kreativitas dalam pembuatannya supaya iklan yang dihasilkan terlihat bagus, menarik dan dapat menarik perhatian masyarakat atau sasaran konsumennya.
Di bidang percetakan dan penerbitan kegiatan kreatif terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita dan pencari berita. Bagaimana caranya seorang penerbit bisa mendesain
layout untuk produknya tersebut supaya bisa sesuai dengan konten atau isi dari tulisannya.
Selanjutnya di bidang Televisi dan Radio (
broadcasting) kegiatan kreatif berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan acara televisi (seperti
games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan radio, termasuk kegiatan
station relay (pemancar) siaran radio dan televisi. Mereka semua yang bekerja dalam proses produksi tersebut harus memiliki ide-ide yang kreatif dan cemerlang, supaya acara yang ditampilkan setiap episodenya bisa dinikmati oleh penononton (televisi) dan pendengar (radio).
Hal di atas merupakan beberapa contoh dari kontribusi media dalam pengembangan ekonomi kreatif. Mengapa kontribusi media sangat dibutuhkan dalam pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia? Antara lain karena kontribusi media berpotensi besar dalam:
• Memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan,
• Menciptakan iklim bisnis yang positif,
• Membangun citra dan identitas bangsa,
• Mengembangkan ekonomi berbasis kepada sumber daya yang terbarukan,
• Memberikan dampak sosial yang positif.
Karena media merupakan sumber informasi bagi masyarakat, dan juga peran media adalah mencerdaskan bangsa. Dengan kontribusi media diharapkan ekonomi kreatif di Indonesia dapat berkembang semakin pesat dan menguntungkan, karena media selalu berusaha memberikan informasi yang baru setiap harinya dengan berbagai kreatifitas dan inovasi dalam penyajiannya.
Sumber:
Howkins, John (2001). The Creative Economy: How People Make Money from Ideas. London: Penguin.
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_kreatif