Jakarta , CNN Indonesia -- Teman-teman, memang akan ada masanya ketika kita akan bersilang pendapat dengan orang tua kita. Terutama bagi para remaja yang mulai merasa dia mampu untuk mengambil keputusannya sendiri atau menurutnya pendapat orang tuanya tidak lagi sesuai dengan keinginannya.
Apapun itu, dalam berargumen dengan orang tua kita tetap harus ingat yaa bahwa mereka adalah orang tua kita yang tetap harus kita hargai dan hormati.
Nah, yuk simak empat tips di bawah ini agar kamu dapat berargumen sehat dengan orang tuamu.
Keep reading!
1. Berargumen dengan logis Pada dasarnya, argumen antara orang tua dan anak terjadi ketika hal yang menurut mama dan papa adalah yang terbaik, justru dianggap tidak sesuai dengan keinginan sang anak. Contoh yang paling sering terjadi biasanya tentang pemilihan tempat sekolah atau jurusan kuliah nanti.
Satu hal yang pasti, orangtua kalian menyayangi kalian sehingga berikan argumen yang masuk akal dan logis. Mengapa kalian ingin sekolah desain? Jelaskan minat kalian, prospek dari jurusan yang kalian pilih di masa depan nanti, dan keunggulan sekolah yang akan kalian pilih, dan bukan karena misalnya hanya sekedar ikutan teman saja.
2. Berargumen dengan sopan Walaupun menurutmu mungkin alasan ibu melarangmu nonton konser tidak masuk akal, tetap ingat ibu adalah orangtua kita yang selayaknya dihargai dan dihormati sehingga jangan melakukan tindakan yang kurang sopan ya.
Menaikkan volume suara, membanting pintu, atau bahkan teriak ke orangtua wajib dihindari.
3. Persiapkan jawabanmu Nah, kamu sebaiknya memikirkan satu skenario dulu nih di kepalamu dan bayangkan alasan-alasan apa saja yang mungkin akan dikeluarkan orangtua untuk menolak keinginanmu. Makanya persiapkan jawabanmu dengan baik dan sampaikan secara simpel dan kalem.
4. Argue when needed Kalau masih bisa dibicarakan dengan baik atau bisa kamu “selipkan” saat mengobrol santai dengan mama dan papa, maka berargumentasi dengan orangtua dilakukan untuk masalah yang lebih
urgent saja yaa!
Kuncinya adalah selalu jaga komunikasi yang sehat dengan orangtua kita, yaa! :)
(ded/ded)