Lima Binatang Unik di Dunia

Riska Herliafifah | CNN Indonesia
Senin, 11 Apr 2016 18:30 WIB
Kalau kamu bertemu hewan-hewan ini, jangan lupa diabadikan lewat gambar ya, sebab mereka unik.
Trenggiling (CNN Indonesia/Antara Photo/Irsan Mulyadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Binatang unik bukan hanya karena binatang itu endemik di suatu tempat. Kadang-kadang, profilnya yang aneh atau luar biasa, bisa membuatnya jadi binatang yang unik sedunia. 

Berikut ini beberapa satwa unik, yang dikumpulkan ceritanya dari berbagai sumber:

Penyu bercahaya

Beberapa minggu lalu, penyelam menemukan penyu yang sangat bersinar di Kepulauan Solomon. Hewan yang dikenal sebagai biolumeniscent ini adalah hewan pertama yang dapat didokumentasikan di alam liar. David Gruber, penyelam yang menemukan penyu ini mengatakan bahwa penyu tersebut memiliki sisik bersinar warna merah dan hijau. Warna merah kemungkinan berasal dari gangga biofluorescent.

Trenggiling

Hewan ini masih keluarga dekat dengan armadillo. Trenggiling biasa ditemukan di kawasan Asia dan Afrika. Hewan ini memiliki kaki 4 dengan tubuh seperti sisik. Ia memakan semut dan rayap. Sayangnya, karena karakteristik unik, membuat trenggiling diperdagangkan di dunia. Sehingga jumlahnya semakin sedikit dan terancam.

Axolotl

Pernah melihat ikan berkaki? Anda hanya bisa melihatnya di danau sekitar Meksiko. Sekilas, hewan ini menyerupai tokoh pokemon yang populer di tahun 1990-2000-an. Axolotl adalah ikan salamander kecil yang terdaftar sebagai spesies terancam punah. Amfibi ini memiliki mata yang kecil dan dapat berubah warna menjadi hitam dan putih.

Ikan matahari

Ikan ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan dibandingkan ikan lain. Ia adalah ikan dengan tulang terberat di dunia. Sun Fish ini dapat ditemukan di perairan beriklim sedang dan tropis. Sering menjadi kudapan di beberapa negara, seperti Jepang, Korea dan Taiwan.

Saiga Antelope

Hewan ini menyerupai kambing. Saiga antelope dapat ditemukan di sekitar Rusia, Kazakhstan, dan Uzbekistan. Cara mengenalinya sangat mudah, berkat hidung besar dan fleksibel. Hidung yang menjuntai itu membantunya dalam menyaring debu dan mengatur suhu darahnya. Pada bulan Mei 2015, lebih dari 120.000 ekor Saiga ditemukan mati, diduga akibat terinfeksi penyakit. (rkh/rkh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER