Jakarta, CNN Indonesia -- Bulan April adalah hari yang meriah bagi siswa-siswi di SD Yasporbi, Jakarta Selatan. Pada bulan ini mereka merayakan Hari Kartini dan Hari Bumi dengan kegiatan yang meriah.
Kedua hari penting itu diperingati dengan tema “Millenium Kartini: Warriors in Saving Our Earth”. Khusus Hari Kartini, ditetapkan tema khusus, yaitu “Inspiring Woman”.
Untuk peringatan Hari Kartini, semua kelas dilibatkan. Kelas 1 membuat kolase wajah tokoh-tokoh wanita Indonesia dan dunia dengan cangkang telur yang sudah diwarnai.
Sedangkan kelas 2 membuat kartu ucapan yang unik dan cantik, disertai ucapan terima kasih kepada sosok wanita yang berkesan di hati mereka. Entah itu petugas kasir, sopir bus, petugas kebersihaan, dan sebagainya.
Adapun Kelas 3 mempresentasikan satu sosok wanita inspiratif di depan kelas dengan membawa wajah sang tokoh yang ditempelkan pada sebatang kayu (
puppet stick).
Anak kelas 4 membuat tulisan pada selembar kertas A4 tentang salah satu tokoh wanita inspiratif. Sedangkan kelas 5 membuat kutipan atau
meme tentang wanita.
Untuk peringatan hari Bumi, tema khususnya adalah “
Caring and Sharing”. Sebab dalam kegiatan ini semua siswa diminta membuat karya dari barang bekas dan hasilnya akan dijual. Hasil penjualan didonasikan kepada lembaga amal.
Kelas 1 membuat tempat pensil, kelas 2 membuat mainan,
kelas 3 membuat tas, kelas 4 membuat kebutuhan rumah tangga, dan kelas 5 membuat celemek. Anak kelas 6 tidak dilibatkan karena fokus pada Ujian Nasional.
Lalu, diadakan pula bazaar amal dengan tema “Our Emphaty”, di mana barang-barang yang dijual adalah barang hasil donasi seluruh siswa, yang layak pakai, seperti: pakaian, mainan, alat kebutuhan rumah tangga, kebutuhan sekolah,
dan aksesoris.
Dari penjualan itu didapatkan uang sebanyak Rp3.300.000 lho. Sedangkan hasil penjualan karya siswa dari barang bekas menghasilkan uang sekitar Rp4.400.000.
Uang hasil kegiatan bazar dan penjualan karya siswa ini akan disumbangkan pada PKPU.
Selain itu, pada 25 April, para siswa melakukan kunjungan ke bank sampah di Kemayoran, bekerjasama dengan Yayasan Neo Sentra Foundation. Para siswa mendapat workshop tentang sampah dan hasil budidayanya.
Acara puncaknya adalah pada 29 April, di mana siswa mendapat ilmu tentang pemilahan sampah dari Suku Dinas Kebersihan DKI Jakarta, ilmu pembuatan kompos dari Ibu Sakura, seorang pemerhati lingkungan, pelestarian hewan, workshop soal urban gardening, dan ecotourism.
Selain itu, ada juga penampilan budaya dan seni oleh para siswa, seperti: menyanyi bersama, gerak dan nada, teater, dan pidato.
Uniknya, piala untuk para pemenang berbagai lomba Hari Kartini dan Hari Bumi dibuat sendiri lho dari bahan daur ulang, yaitu batok kelapa.
(ded/ded)