Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah studi membuktikan bahwa polusi udara itu berpengaruh terhadap kesehatan mental anak. Peneliti Swedia menyatakan bahwa semakin tinggi kandungan polusi udara suatu daerah maka semakin tinggi risiko gangguan kejiwaan pada anak-anak dan remaja di sana.
Temuan ini akhirnya berkorelasi dengan temuan sebelumnya yang menunjukkan hubungan antara polusi udara dan kecemasan. Tingkat kecemasan ini yang menimbulkan stres dan mengganggu kestabilan mental anak-anak. Seperti menjadi mudah tersinggung, cemas, mudah marah, dan jenuh.
Polusi udara menyebabkan peradangan dan stres oksidatif, yang pada gilirannya dapat menyebabkan masalah kesehatan mental. Selain itu otak juga sangat sensitif dengan partikel ambien yang tersebar di udara tercemar.
Peneliti dari Umea University di Swedia melakukan percobaannya dengan membagikan obat anti depresan kepada keluarga yang tinggal di daerah yang berbeda. Sebelumnya peneliti juga telah mempelajari tiap daerah yang dijadikan laboratorium percobaan terkait kadar polusi.
Hasilnya, anak-anak dari daerah yang berpolusi tinggi menggunakan obat-obat anti stres tersebut lebih banyak 9 persen dari anak-anak di daerah yang rendah polusinya.
(ded/ded)