Jakarta, CNN Indonesia -- Masyarakat Waerebo di Manggarai, Nusa Tenggara Timur, memiliki penanggalan tahun tersendiri, berbeda dengan tahun Masehi dan Hijriah. Masyarakat Waerebo berganti tahun di bulan November atau yang mereka sebut dengan bulan Beko.
Upacara pergantian tahun tersebut bernama Upacara Penti. Upacara Penti adalah upacara adat Manggarai, sebagai ungkapan rasa syukur untuk menyambut tahun yang baru. Pergantian tahun bagi masyarakat Waerebo merupakan bentuk permulaan untuk memulai bertani. Berkumpul antar sesama masyarakat adat dan memanjatkan doa untuk kelestaraian alam.
Waerebo merupakan sebuah desa yang terletak di barat daya kota Ruteng, Ibu kota Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Tradisi upacara ini diawali dengan iringan warga yang pulang ke kampung halaman membawa beras, ayam, telur, dan babi. Upacara ini akan berpusat pada Mbaru Gendang, salah satu rumah dari tujuh rumah tradisional yang ada di Waerebo.
Pemuka adat akan membuka ritual dengan pemberkatan terhadap sumber mata air, keselamatan kampung dan roh jahat. Diiringi dengan nyanyian-nyanyian budaya dan ditandai dengan pemotongan ayam.
Jika ayam yang disembelih memiliki organ dalam yang baik atau sehat, itu tandanya persembahan mereka diterima dan keberkahan akan mengawali tahun baru.
Setelahnya masyarakat akan saling menari tarian "Caci" sebuah tarian persembahan untuk leluhur. Saat sore harinya masyarakat kembali berkumpul dan berziarah ke delapan makam leluhur.
Malam harinya tembang nyanyian akan terus bergema karena dinyanyikan masyarakat adat yang membentuk lingkaran. Upacara ini sangat sarat nilai kekeluargaan karena mengikutsertakan seluruh masyarakat Waerebo, dari pemuka adat hingga anak-anak.
(rkh/rkh)