Oratorium Agustus

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Kamis, 11 Agu 2016 09:58 WIB
17 Agustus, momentum kebersamaan kebangkitan terus menerus, tak sekadar pekik merdeka, tak perlu euforia.
Mengibarkan bendera Merah Putih. (Deddy Sinaga/CNN Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bumi sudah tua. Tidak. Makhluk penghuninya bertambah umur, pasti. Bumi baik-baik saja jika bersama melestarikan dengan seksama sepenuh cinta. Ada kasih sayang di antara keluarga, di antara kita di antara bangsa-bangsa. Seperti awan memberi hujan pada tanah tanpa janji apapun, terjadi begitu saja, mengalir saja, tulus saja, memberi pertumbuhan mata air menjadi sumber kehidupan terbening.

Alam natural saja, berjalan dari abad ke abad sebagaimana mestinya, tak ada perjanjian apapun, semua, kebutuhan hidup ditumbuhkan diadakan dinyatakan menjadi realitas di musim apapun, dari lalu kekini terus menuju periode lompatan waktu kedepan, melayani kebutuhan makhluk hidup sampai ketingkat paling konsumtif, hingga bio-ekosistem terguncang dari keadaan awalnya.

Toh laut tidak mengeluh. Hutan tidak bergunjing, Air tetap hadir seperti keinginan kebudayaan ciptaan makhluk hidup. Tanah tetap memberi kesuburan, meski kadang terjadi tata kelola puncak geologis destruktif, sampai ketingkat pola pencemaran geo-ekosistem paling ekstrim. Bumi, tetap ramah menghadirkan oksigen, memberi kemesraan angin sepoi memercik air, tetap, saling berkasih-sayang dengan matahari dan rembulan.

Di antara gemintang di langit malam, memberi waktu saat-saat makhluk hidup khusuk dalam peraduan cinta alam raya. Sudahkah mensyukuri, bahwa hidup amat berharga, disetiap detiknya. Akan ada sesalkah ketika bukan cinta sebening mata air, telah diterima kehidupan di antara hubungan alam dan makhluknya. Kembali kenurani. Kepada entitas empati menuju kemaslahatan bersama.

Ketika sebuah perdebatan antar generasi menuju cita-cita kebaikan, terjadi di dalam sebuah keluarga, di dalam sebuah negara, di antara bangsa-bangsa, jika ranah itu dalam aturan kesantunan kasih sayang, barangkali akan menemukan pencerahan tujuan cita-cita. Berpendapat bukan berarti perlawanan pada kemapanan atau kedewasaan atau kekuasaan, justru hal itu…

Membuat aku tetap utuh memberimu kasih sayang hingga 71 tahun, menjelang ulang tahun kelahiranku, 17 Agustus 1945-2016. Momentum kebersamaan kebangkitan terus menerus, tak sekadar pekik merdeka, tak perlu euforia. Berikan kehormatan tulus pada ‘benderamu’ sematkan dia di keteguhan hati, selalu terjaga melindunginya dari gempuran apapun. Salam Indonesia Unit. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER