Nasionalisme adalah Benderaku Merah Putih

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Jumat, 24 Feb 2017 14:53 WIB
Jangan mencurigai warna, sebab warna penuh makna, hampir sama halnya dengan dunia tulis menulis, jangan pernah mencurigai keberpihakan penulis sejati.
Foto: CNN Indonesia/Denny Aprianto
Jakarta, CNN Indonesia -- Baru saja bunga itu tumbuh kembang untuk kumbang dan kupu-kupu. Usia pendek dari kedua serangga itu toh tetap ditunggu keindahannya. Terbayang jika dunia tanpa kumbang dan kupu-kupu, maka madu tak ada dan dunia kehilangan satu warna dari kelompok kupu-kupu.

Karena itu jangan mencurigai warna, sebab warna penuh makna, hampir sama halnya dengan dunia tulis menulis, jangan pernah mencurigai keberpihakan penulis sejati, tentu dia takkan berpihak pada siapapun, hanya akan berpihak pada nuraninya.

Karena itu pula alam memberi pencerahan hari-hari berlari selalu, hari bagi semua jiwa manusia, itu sebabnya pula manusia berkewajiban bersyukur atas segala hak melekat pada diri dari alam, tentu melekat pula hak kepatuhan pada aturan norma-norma di masyarakat dan hukum negara bersangkutan. Begitu kan kira-kira?

Okelah kalau begitu, Indonesia kini tengah terus mendewasakan diri bagi dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan, baik eksak maupun non-eksak, dengan tetap menjunjung tinggi norma-norma berlaku di masyarakat berdasarkan asas keyakinan pada lambang dan simbol negara, dalam arti seluasnya, hingga merujuk pada keyakinan personal.

Apa sih keyakinan personal, antara lain, taat dan sayang pada Tuhan Yang Maha Esa, cinta dan sayang pada Bendera Sang Dwi Warna, serta lambang-lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menjaga dan tidak mengotorinya dengan alasan apapun atau isme apapun. Maka akan bertemu dengan “Nasionalisme Indonesia” secara baik dan benar.

Apa sih syarat Nasionalisme Indonesia, sederhana saja. Pertama, memiliki kesadaran bermasyarakat pada lini kesetaraan humanis. Kedua, dengan iman dan taqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, tidak menjadi pencuri hak-hak bersama milik rakyat (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme-KKN). Ketiga, Mengabdi pada NKRI, dengan cara belajar, meraih pendidikan untuk mencapai cita-cita, agar dapat membantu sesama kelak. Keempat, sayang sepenuh cinta kasih pada sesama. Kelima, Perduli lingkungan dalam arti seluasnya. Sederhanakan.

Adik dan Kakak yang aku sayangi. Terus belajar bersama guna membantu sesama di berbagai sektor formal dan non-formal, bagi saudara sebangsa, mengembangkan diri bagi kemaslahatan negara, dengan cara belajar dan terus berpendidikan lebih baik dan lebih baik lagi.

Berlaku santun sesuai keyakinan masing-masing, tidak boleh sombong atau mengkafirkan sesama seenaknya. Sebab keyakinan personal adalah hak kemanusiaan yang adil dan beradab. Bagi semua bangsa di dunia ini dan di manapun kita berada seperti tercatat pada asas negara Indonesia. Salam Bahagia Indonesia Unit. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER