Seorang dokter di Liberia yang terjangkit Ebola meninggal dunia walaupun telah menerima pengobatan eksperimental ZMapp yang dijanjikan dapat mengatasi virus tersebut.
Dr. Abrahim Borbor meninggal dunia pada Minggu (24/8) malam, setelah dirawat di Rumah Sakit JFK, Monrovia, Liberia, padahal sebelumnya ZMapp berhasil memulihkan dua orang warga Amerika yang terjangkit Ebola.
Sementara itu, Republik Demokrat Kongo mengumumkan kasus Ebola baru di bagian utara perkotaannya yang menimbulkan kepanikan masyarakat akan menyebarnya virus mematikan ini ke luar Afrika Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua orang di Gera sudah positif terjangkit Ebola dan hal ini telah dikonfirmasi oleh Menteri Kesehatan Kongo, Felix Kabange Numbi, dalam pernyataannya di televisi.
Numbi menyatakan bahwa pemerintah setempat menyediakan pengobatan dan perawatan gratis selama gejala penyebaran virus Ebola terjadi. Sebuah laboratorium dan tempat karantina pun sudah disiapkan di kota yang berjarak sekitar 1.000 kilometer dari ibu kota Kinshasa.
Virus bermutasi lebih kuat
Menurut peneilitan para ilmuwan di Afrika Tengah, virus Ebola yang tengah melanda berbeda jenis dengan virus Ebola yang melanda Afrika Barat dan telah menewaskan hampir 1.500 orang di Liberia, Nigeria, Guinea dan Sierra Leone.
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, saat ini sedang dilakukan pengujian di laboraturiumnya untuk menentukan jenis virus Ebola baru tersebut dan hingga sekarang sudah ada lima jenis virus Ebola terdeteksi. Empat di antaranya yang menginfeksi manusia yaitu jenis Bundibugyo, Zaire, Sudan, dan Tai Forest.
Para pakar menilai penjangkitan yang terjadi di Afrika Barat ini yang terparah sepanjang masa.