OBITUARI

Pelopor Jurnalisme Investigasi Tutup Usia

CNN Indonesia
Rabu, 22 Okt 2014 14:05 WIB
Ben Bradlee, wartawan senior Washington Post yang membongkar skandal Watergate hingga menggulingkan Presiden Richard Nixon, meninggal di usia 93 tahun.
Bradlee membawa Washington Post mengantarkan Washington Post menjadi media ternama yang mendapat penghargaan Pulitzer tahun 1974. (Reuters/Brad Barket)
Washington, D.C., CNN Indonesia -- Ben Bradlee, wartawan senior Washington Post yang terkenal membongkar skandal Watergate sehingga menggulingkan Presiden Richard Nixon, meninggal di usia 93 tahun.

Bradlee tutup usia di rumahnya di Washington. Sebulan lalu, Washington Post sempat melaporkan bahwa Bradlee dirawat karena menderita Alzheimer yang dideritanya beberapa tahun terakhir.

Menjabat sebagai editor eksekutif periode 1968 hingga 1991, Bradlee adalah figur penting dalam di sejarah jurnalistik dunia yang berhasil mengubah Washington Post dari sebuah harian pagi biasa menjadi salah satu media terkemuka di Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bradlee membimbing reporter seperti Bob Woodward dan Carl Bernstein ketika melakukan investigasi yang mengguncangkan Amerika. Kasus itu bermula dari pembobolan yang dilakukan sekelompok pencuri di kantor pusat Partai Demokrat di Watergate, dan tempat kediaman Nixon di Gedung Putih.

Liputan investigasi yang diberitakan Washington Post dalam 400 artikel selama lebih dari 28 bulan itu menjadi fenomenal dan mengakibatkan Presiden Nixon mundur dari jabatannya.

Akibat investigasi tersebut, Washington Post meraih Hadiah Pulitzer pada 1974.

Bradlee dinilai sangat berjasa karena telah memberikan Woodward dan Bernstein teknik baru dalam dunia jurnalistik.

Bradlee memberikan kebebasan bagi dua reporter ternama tersebut untuk melakukan investigasi secara luas dan komprehensif, serta mengizinkan sumber off the record yang kredibel yang dia juluki sebagai Deep Throat.

Liputan investigasi yang menginspirasi buku dan film All The President's Men telah menjadi inspirasi bagi para jurnalis di seluruh dunia.

"Saya rasa investigasi skandal Watergate telah menjadikan Washington Post sebagai media yang dapat mengulas berita secara tajam," kata Bradlee dalam wawancaranya dengan American Journalism Review.

Dalam wawancara tersebut, Bradlee menyatakan cara investigasi yang tepat yang dilakukan Washington Post dapat menjadi inspirasi bagi media lain.

Nama Ben Bradlee juga semakin mengemuka ketika Washington Post bergabung bersama New York Times dalam mempublikasikan Pentagon Papers, yang mengulas berita terkait keputusan rahasia pemerintah AS pada Perang Vietnam yang sarat akan muatan hukum.

Washington Post semakin mengemuka ketika media ini berhasil mengulas detail skandal Iran-Contra dan menggoyang pemerintahan Ronald Reagan.

Teman dekat JFK

Bradlee terkenal dekat dengan mantan presiden John F. Kennedy, yang menjadi tetangganya ketika Kennedy tinggal di Distrik Georgetown di Washington dan Bradlee masih bekerja sebagai koresponden untuk Newsweek.

Pada tahun 1975, Bradlee menulis buku berjudul Conversations With Kennedy.

Meskipun bertetangga, Bradlee menyatakan dia tak mengetahui bahwa Kennedy mempunyai hubungan dengan Judith Exner, wanita yang disebut terkait dengan jaringan terorisme.

Woodward pernah menggambarkan Bradlee sebagai Kirk Douglas yang memimpin kapal selam.

"Bradlee adalah sosok yang selalu berpakaian rapi dan mahal yang telah membawa perubahan di Washington Post dengan gayanya yang cenderung kasar, tempramen namun sangat cerdas," ujar Woodward.

Bradlee juga dikenal sebagai figur yang blak-blakan.

"Salah satu yang akan Anda ingat dari Bradlee adalah penggunaan kosa katanya singkat, namun lucu dan tajam," ujar Jeff Himmelman, penulis biografi Bradlee.

Bersama dengan istrinya, Sally Quin, yang merupakan mantan reporter Washington Post dan berusia 20 tahun lebih muda darinya, Bradlee merupakan figur penting di Washington.

Ben Bradlee merupakan salah satu penerima penghargaan Medal of Freedom, sebuah penghargaan tertinggi bagi warga sipil di AS.(Reuters/Win McNamee)


Dari polisi hingga politisi

Benjamin Crowninshield Bradlee lahir di Boston pada 26 Agustus 1921 dari sebuah keluarga aristokrat.

Mengenyam pendidikan di Universitas Harvard dan sempat bertugas di Angkatan Laut di Pasifik selama Perang Dunia Kedua, Bradlee memulai bisnis media dengan mendirikan surat kabar New Hampshire pada 1946.

Karirnya di Washington Post dimulai pada tahun 1948 sebagai reporter kepolisian. Ia kemudian berhenti untuk menjadi atase pers di Kedutaan Besar AS di Paris, dan menjadi koresponden majalah Newsweek di Paris dan pemimpin editor untuk cabang Newsweek di Washington.

Hingga saat ini, hanya Bradlee, Woodward, Bernstein yang mengetahui identitas Deep Throat, sumber yang mengungkapkan rahasia mantan presiden Nixon dalam skandal Watergate.

Presiden AS Barack Obama bahkan memberikan Bradlee penghargaan Presidential Medal of Freedom, sebuah penghargaan tertinggi bagi warga sipil di AS.

"Bradlee adalah seorang wartawan sejati, mengungkap berita yang perlu ketahui oleh seluruh dunia dan membuat kita punya pandangan lebih dalam tentang dunia ini," kata Obama.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER