AS-KOREA UTARA

AS Tolak Beri Imbalan Atas Pembebasan Tahanan

CNN Indonesia
Rabu, 22 Okt 2014 18:09 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry menolak memberi imbalan kepada Korea Utara atas pembebasan warga negaranya dari tahanan secara tiba-tiba.
Amerika Serikat tidak memberi imbalan atas pembebasan warganya oleh Korea Utara. (Reuters/Brian Snyder)
Jakarta, CNN Indonesia -- John Kerry mengatakan tidak ada imbalan dalam pembebasan warga Amerika Serikat yang ditahan oleh Korea Utara. 

Menteri luar negeri Amerika Serikat itu juga mengharapkan perundingan pelucutan nuklir dengan Pyongyang bisa segera dimulai kembali dan pihaknya siap kembali ke meja perundingan. 

"Kami berharap dinamikanya bisa berkembang dalam beberapa minggu, bulan ke depan sehingga kami bisa kembali berunding," kata Kerry di Berlin pada Rabu (22/10). 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Amerika Serikat siap kembali ke meja perundingan," tambahnya. 

Pemerintah Amerika Serikat mengatakan pada Selasa (21/10) bahwa Jeffrey Fowle telah diterbangkan ke rumahnya. 

Kerry mengatakan di Berlin bahwa AS terus berhubungan dengan keluarga warga Amerika lain yang masih ditahan dan berharap seluruhnya bisa segera dibebaskan. 

Pembebasan Tiba-Tiba

Korea Utara membebaskan Jeffrey Fowle, satu dari tiga warga Amerika Serikat yang ditahan di kamp kerja paksa pada Selasa (21/10).

Menurut juru bicara Gedung Putih, John Earnest, Fowle sudah diterbangkan ke keluarganya di Ohio. Gedung Putih menyambut langkah ini, namun tetap menekankan Pyongyang untuk membebaskan dua lainnya.
Saat berada di Berlin Kerry menegaskan AS siap kembali ke meja perundingan soal nuklir Korea Utara. (Reuters/Brian Snyder)
"Meski ini adalah langkah positif, kami tetap meminta Korea Utara membebaskan Kennteh Bae dan Matthew Miller," ujar Earnest.

Fowle, 56, adalah pekerja konstruksi jalan dari Miamisburg, Ohio. 

Ia ditahan pada Mei lalu ketika berkunjung ke Korea Utara sebagai turis, atas tuduhan meninggalkan kitab Injil, di Chongjin, Korea Utara. Dakwah agama adalah hal yang sensitif di negara komunis Korea Utara.

Matthew Miller ditahan pada April untuk kasus yang berbeda. Sedangkan Kennteh Bae, seorang misionaris keturunan Amerika-Korea, merupakan yang terlama ditahan sejak November 2012 dan dihukum 15 tahun kerja paksa.

Korea Utara membebaskan Fowle dengan syarat pemerintah Amerika Serikat yang menerbangkannya keluar Korea Utara, dan menjadwalkan penjemputannya, meski masih belum jelas mengapa Korea Utara secara tiba-tiba membebaskan Fowle. 

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER