PEMBERONTAK KOLOMBIA

FARC Janji Akan Bebaskan Sandera Jenderal MIliter

CNN Indonesia
Kamis, 20 Nov 2014 10:36 WIB
Setelah perundingan di Kuba yang difasilitasi oleh Kuba dan Norwegia, FARC berjanji akan membebaskan sandera Jenderal Militer serta empat lainnya.
Sebelum ini, puncak konflik antara FARC dan pemerintah Kolombia terjadi ketika FARC menyekap seorang senator selama enam tahun. (Reuters/Carlos Villalon)
Bogota, CNN Indonesia -- Pemberontak Kolombia FARC sepakat untuk membebaskan jenderal militer yang ditangkap akhir pekan lalu, sebagai langkah untuk memulai kembali pembicaraan perdamaian untuk mengakhiri konflik selama lima dekade lebih.

FARC berjanji untuk membebaskan Jenderal Ruben Dario Alzate dan empat sandera lainnya yang ditangkap dua minggu terakhir sesegera mungkin, setelah mencapai kesepakatan tentang syarat pembebasan dengan pemerintah dan penjamin negara Kuba dan Norwegia.

Kantor Presiden Juan Manuel Santos segera menanggapi pengumuman itu dan berjanji untuk melanjutkan pembicaraan damai segera setelah sandera dibebaskan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alzate dan dua lainnya ditangkap pada Minggu oleh patroli FARC di wilayah Choco.

Hanya beberapa hari sebelumnya, para pemberontak juga telah menculik dua tentara di Arauca timur.

"Pemerintah akan melakukan kolaborasi total untuk menjamin para sandera bisa kembali ke rumah mereka dengan aman dalam waktu sesingkat mungkin,” kata pernyataan dari kantor Presiden Santos.

"Setelah mereka semua bebas, delegasi pemerintah akan kembali ke Havana (Kuba),” lanjut pernyataan itu.

Keputusan FARC untuk membebaskan para tawanan, kemungkinan untuk merespons kritik yang menyebut mereka tidak serius dalam usaha mengakhiri konflik yag telah menewaskan lebih dari 200 ribu orang sejak 1964 itu.

Puncak konflik sebelum ini terjadi ketika FARC naik ke pesawat komersial dan menculik seorang senator, yang mereka sekap selama enam tahun.

Lebih lunak

Presiden Santos, setelah mengutuk FARC dengan keras dalam beberapa hari terakhir, mulai melunak dalam pidatonya pada Rabu (19/11), mengungkapkan harapan bahwa perundingan akan dilanjutkan.

"Kita perlu meninggalkan senjata, kekerasan dan mengakhiri konflik bersenjata ini," kata Santos di kota Ataco. "Itu sebabnya saya berharap kebuntuan dalam negosiasi Havana akan segera teratasi."

Militer telah menurunkan upaya pencarian besar-besaran di hutan Choco, meski tindakan itu dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan para sandera.

Menurut sumber Reuters, tentara menawarkan hadiah sejumlah US$ 46 ribu bagi yag memberi informasi yang mengarah ke penyelamatan sandera.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER