London, CNN Indonesia -- Sebanyak tiga belas pria Somalia dinyatakan bersalah karena melakukan sederet kejahatan seksual di Inggris barat. Kepolisian Inggris mengatakan pada Kamis (27/11), ketiga belas pria yang berusia sekitar 20 hingga 24 tahun itu melakukan pemerkosaan terhadap anak.
Menurut tim penyidik, mereka memanfaatkan anak perempuan yang rentan di Bristol untuk diperkosa di hotel atau vila.
Seperti dilansir dari
Reuters, Pengadilan Tinggi Bristol mengatakan pelaku merayu korban dengan memberi bayaran, memberi obat-obatan, alkohol, atau hadiah, agar mau berhubungan seks.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa korban bahkan dipaksa berhubungan seks dengan anggota kelompok lain. Korban diberitahu bahwa hal tersebut merupakan tradisi bagi pria Somalia untuk berbagi perempuan.
"Ini merupakan kejahatan yang mengerikan yang kami tahu akan menarik perhatian masyarakat Bristol," ujar Julian Moss, polisi senior Inggris dalam sebuah pernyataan.
Enam pria divonis penjara selama 70 tahun setelah terbukti bersalah pada awal tahun ini. Sementara tujuh pria lainnya sudah dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan menunggu vonis pada Jumat (28/11).
"Pelaku perkosaan anak di mana pun harus memperhatikan hukuman ini," ujar Howard Phillips dari Kejaksaan Inggris (CPS).
"Anak muda yang rentan dirayu oleh pria-pria ini untuk kesenangan mereka, meyakini bahwa hal seperti ini normal bagi mereka dan mengendalikannya melalui perkosaan yang sistematis dengan menjanjikan obat-obatan serta kasih sayang," ujar Phillips melanjutkan.
Forum Somalia di Bristol mengatakan masyarakat begitu terkejut atas peristiwa ini.
"Tindakan mereka atas kekejaman terhadap anak yang rentan di lingkungan kami tidak dapat dimaafkan. Masyarakat Muslim di Bristol secara jelas akan mengutuk perbuatan jahat yang sangat mengerikan ini," demikian bunyi pernyataan Forum Somalia Bristol.
Dalam beberapa tahun terakhir, rentetan kasus telah berhasil mengungkap pelecehan seksual anak di kota-kota Inggris dan yang paling parah adalah laporan pada Agustus lalu, di mana 1.400 anak perempuan di utara kota Rotherham disiksa oleh kelompok yang mayoritas pria Asia di atas 16 tahun.