Energodar, CNN Indonesia -- Menteri Energi Ukraina Volodymyr Demchyshyn mengatakan insiden di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhya di wilayah tenggara Ukraina tidak berbahaya dan pembangkit ini akan kembali beroperasi seperti biasa pada 5 Desember mendatang.
"Tidak ada ancaman. Tidak ada masalah dengan reaktor," ujar Demchyshyn saat pertemuannya dengan Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk, pada Rabu (3/12).
Demchyshyn mengaku bahwa kecelakaan ini mempengaruhi sistem daya produksi, namun tidak ada kaitan dengan produksi listrik sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harian Russia Today melaporkan bahwa insiden ini sempat menyebabkan puluhan kota dan desa tidak mendapat aliran listrik.
Empat reaktor di Zaporizhzhya hingga kini masih beroperasi, sementara satu reaktor akan diperbaiki.
Zaporizhzhya merupakan reaktor nuklir pertama yang beroperasi sejak November 1984.
Pembangkit listrik Zaporizhzhya akan menambah lima reaktor lagi untuk menambah kapasitas produksi listrik dalam 10 tahun mendatang.
Zaporizhzhya adalah pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa dan terbesar kelima di dunia.
Saat ini Zaporizhzhya memproduksi seperlima kebutuhan listrik Ukraina.
Sebelumnya, kecelakaan kecil terjadi di PLTN Zaporizhzhya pada Jumat (28/11) sehingga reaktor nuklir kemudian dimatikan dan petugas melakukan pemeliharaan setelah itu.
Insiden ini tidak diumumkan hingga Rabu (3/12), ketika Perdana Menteri Ukraina Yatsenyuk meminta Demchyshyn melaporkan insiden yang terjadi dan bagaimana situasi penanganannya.
Di Wina, Badan Energi Atom Internasional atau IAEA tidak memberikan komentar mengenai laporan kecelakaan ini.
Di bawah konvensi internasional yang diadopsi setelah insiden Chernobyl 1986, setiap negara harus memberitahukan kepada IAEA mengenai kecelakaan nuklir yang berdampak pada negara lain.