London, CNN Indonesia -- Sebuah surat yang belakangan ini ditemukan mengungkapkan rincian menakjubkan tentang gencatan senjata sehari yang terkenal pada Hari Natal 1914 antara militer Inggris dan Jerman. Kala itu, meskipun tengah bertempur, kedua pasukan ini sempat berbagi cerutu dan bermain bola.
Surat yang ditulis tangan oleh Jenderal Sir Walter Congreve VC dan ditujukan untuk istrinya itu mengungkapkan pertandingan sepak bola antar pasukan Jerman dan Inggris, yang segera menyebar hingga ke garda terdepan kedua barisan militer, yang kala itu tengah bertempur di Perancis.
Uniknya, surat itu menceritakan keengganan Congreve untuk bergaul dengan pasukan Jerman, dan menolak untuk ikut bermain bola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terjadi hal yang luar biasa pagi ini. Seorang tentara Jerman berteriak bahwa mereka ingin gencatan senjata sehari, dan meminta satu di antara kami untuk keluar dari tempat penyerangan," kata Congreve.
 Tentara Inggris dan Jerman sepakat keluar daro tembok yang dibangun sebagai garda pertahanan untuk melakukan gencatan senjata. (REUTERS/AMC/Handout) |
Congreve melanjutkan, salah satu tentara Inggris dari tembok pembatas serangan menunjukkan dirinya. Tindakan itu diikuti oleh seorang tentara Jerman.
"Kemudian satu per satu dari kami keluar dan begitu seterusnya, sehingga akhirnya sepanjang hari di tempat itu kami semua berjalan bersama-sama, membagikan cerutu, bernyanyi bersama," kata Congreve melanjutkan.
Namun, Congreve yang saat itu menjabat sebagai komandan senior yang kehilangan tangan kirinya enggan mengambil bagian dalam gencatan senjata itu karena takut kemungkinan dirinya ditembak diam-diam.
"Saya tak mau keluar karena saya takut mereka akan menembak seorang jenderal," kata Congreve.
"Informan saya mengatakan ia menikmati hari baik itu, ia menghabiskan 18 cerutu terbaik dengan tentara Jerman," kata Congreve melanjutkan.
Dari obrolan santai anak buahnya dengan tentara Jerman, Congreve mendapat informasi bahwa tentara Jerman telah membunuh lebih banyak tentara Inggris, mencapai 12 orang hari itu.
"Kami akan membalasnya besok," kata Congreve.
Surat yang akan dipajang dalam pameran umum di kantor Arsip Stafford ini mencatat rentetan kejadian bagaimana pasukan batalion terus menembakkan senjata mereka, sementara yang lainnya bermain sepak bola dengan pasukan Jerman.
Mengomentari surat tersebut, penasihat Ben Adams, anggota kabinet yang bertanggung jawab atas arsip di Dewan Daerah Staffordshire mengatakan, "gencatan senjata pada Natal 1914 merupakan satu kenangan ikonik Perang Dunia Pertama dan surat ini sangat berharga."
Anthony Richards, kepala dokumen dan suara di Museum Perang Imperial menerima surat tersebut sebagai sebuah tambahan yang menarik atas berbagai laporan mengenai sejarah gencatan senjata pada Hari Natal.
"Sebuah fitur yang bagus dari surat itu adalah keengganan Congreve untuk menyaksikan gencatan senjata dengan mata kepalanya sendiri karena takut akan ancaman musuh yang tergoda menembaknya," ujar Richards.
Sir Walter yang lahir di Chatham, Kent, dianugerahi Victoria Cross atas kegagahannya menghadapi musuh selama Perang Boer Kedua 1899.
Anak Sir Walter, Mayor William La Touche Congreve juga dianugerahi Victoria Cross atas pengorbanannya dalam Pertempuran Somme pada Juli 1916.
Surat ini kemudian didonasikan ke dinas arsip Staffordshire pada 1970an dan mulai terungkap selama penelitian untuk menandai seratus tahun pecahnya perang.
Bca juga:
Yang Tersisa dari Perang Dunia I