Warsawa, CNN Indonesia -- Uni Eropa akan mendanai pembangunan proyek bandara di Polandia yang wilayah terpencil yang digunakan oleh CIA untuk mengangkut tersangka al-Qaeda ke pusat interogasinya di penjara rahasia Polandia.
Khalid Sheikh Mohammed, tersangka dalang serangan 11 September 2001, kemungkinan merupakan salah satu orang yang pernah mendarat di lapangan udara itu untuk menuju ke fasilitas CIA, yang diberi kode “Quartz”.
Pekan lalu, laporan Senat AS mengatakan CIA mengoperasikan penjara dekat bandara itu, meskipun tidak menyebutkan namanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat Polandia, di lain pihak, belum mengakui keberadaan penjara rahasia CIA tersebut.
Setelah laporan Senat, mantan Presiden Aleksander Kwasniewski mengatakan bahwa ia mengetahui CIA menyimpan tahanan di sana, tapi tidak mengetahui soal penyiksaan yang dilakukan sebagai meoted interogasi.
Sekarang, proyek bandara internasional senilai US$ 60 juta sedang dibangun di sana dan lebih dari setengah dari akan didapat dari Uni Eropa.
Operator bandara, Warmia i Mazury Sp., mengatakan mereka mengharapkan 80 ribu penumpang pada 2016 yang akan menjadi tahun pertama operasi dan sekitar 250 ribu penumpang per tahun pada 2035.
Bandara itu terletak di wilayah dengan populasi kecil di timur laut Polandia. Kota terdekat yang menjadi pusat populasi adalah Olsztyn yang memiliki 175 ribu orang dan berjarak satu jam berkendara di jalan bergelombang yang sempit.
“Wilayah itu adalah bagian Polandia yang membutuhkan bandara, tapi bukan di sana tepatnya” kata Jacek Krawczyk, mantan ketua maskapai Polandia LOT yang memiliki peran besar dalam Komite Ekonomi dan Sosial Eropa, yang menjadi penasehat Komisi Eropa. "Ini betul-betul sebuah kesalahan besar."
Pihak bandara mengatakan mereka dalam proses pembicaraan dengan operator pesawat berbiaya murah dan memiliki perjanjian sementara dengan dua maskapai regional Polandia, Eurolot dan SprintAir.
Mereka mengatakan bahwa pekerjaan ini dilakukan untuk membuat bandara lebih mudah diakses dan keuntungan diharapkan bisa dirain membuat di tahun 2020.