Washington, CNN Indonesia -- Paus Fransiskus merayakan ulang tahunnya yang ke-78 pada Rabu (17/12) dan mendapat kado istimewa: berakhirnya permusuhan selama 50 tahun antara dua negara bertetangga, Amerika Serikat dan Kuba.
Paus Fransiskus, Paus pertama yang berasal dari Amerika Latin, terpilih sejak tahun lalu menggantikan Paus Benediktus XVI, berlaku sebagai penasihat utama dalam proses perbaikan hubungan diplomatik Kuba dan AS.
Vatikan terlibat sejak awal Maret 2012, ketika beberapa anggota parlemen AS mengunjungi kantor duta kepausan di Washington Embassy Row dan memohon bantuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak itu, seorang pejabat AS mengatakan, melalui transisi Paus Benediktus XVI ke Paus Fransiskus, “proses ini selalu ada di radar Vatikan.”
Pada awal musim panas 2014, Paus mengirim surat pribadi terpisah untuk Obama dan Castro, mendesak mereka untuk bertukar tawanan dan memperbaiki hubungan setelah puluhan tahun.
Ketika Paus menerima presiden AS di Vatican pada akhir Maret lalu, pembicaraan rahasia soal Kuba adalah topik utama diskusi keduanya. Kuba "mendapat perhatian yang sama dengan hal lain," kata pejabat itu.
 Sebagai Paus pertama yang berasal dari Amerika Latin, Paus Fransiskus mengenal Kuba dengan sangat baik dan berhubungan erat dengan para uskup Kuba. (Reuters/Enrique De La Osa) |
“Saga ingin berterima kasih kepada Yang Mulia Paus Fransiskus, yang menjadi contoh moral yang menunjukkan bagaiman kita harus berusaha untuk mencapai dunia yang lebih baik daripada hanya menerima dunia apa adanya,” kata Obama pada Rabu saat ia mengumumkan keputusan soal hubungan AS-Kuba, dikutip dari
CNN.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan secara publik oleh Presiden Kuba, Raul Castro saat mengumumkan keputusan bersejarah itu melalui televisi nasional Kuba.
Vatikan juga menjadi tuan rumah pembicaraan delegasi dua negara pada Oktober lalu dengan agenda utama soal pertukaran tahanan.
Dari Vatikan, kantor Paus Fransiskus mengeluarkan pernyataan pada Rabu (17/12), “Paus Fransiskus mengekspresikan selamat bagi keputusan bersejarah yang diambil oleh pemerintah Kuba dan Amerika Serikat untuk memulai kembali hubungan diplomatik, dengan tujuan mengatasi kesulitan yang dialami keduanya dalam sejarah mereka, bagi kepetingan rakyat kedua negara.”
Dikutip dari situs berita Big News Network, keterlibatan Paus Fransiskus kali ini adalah yang terbaru dari usaha diplomasi Vatikan di dunia internasional. Paus, juga menyoroti proses perdamaian antara Palestina dan Israel yang mandek.
“Ia mengetahui situasi Kuba dengan sangat baik,” ungkap Gianni Bella, anggota komunitas internasional katolik di Roma, Italia, kepada New York Times. “Ia mengunjungi (Kuba) saat ia menjadi kardinal dan ia memiliki hubungan kuat dengan para uskup di Havana, yang jelas menjadi pemain kunci dalam keputusan ini.”