AIRASIA DITEMUKAN

Penyidik Multinasional Cari Black Box AirAsia QZ8501

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 02 Jan 2015 09:53 WIB
Untuk membantu mencari black box pesawat AirAsia QZ8501, tim penyidik multinasional dengan perangkat deteksi akustik bawah air tiba di Pangkalan Bun.
KRI Sutedi Sena Putra-378 mengindera objek bawah air di sektor fokus pencarian AirAsia QZ 8501 di Perairan Teluk Kumai, Kalimantan Selatan, Rabu (31/12). (Antara Foto/Joko Sulistyo)
Surabaya, CNN Indonesia -- Tim penyidik multinasional yang dilengkapi dengan perangkat deteksi akustik bawah air tiba di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada Kamis (1/1) malam untuk membantu mencari kotak hitam, atau black box pesawat AirAsia QZ8501.

Rencananya, tim penyidik multinasional yang terdiri dari penyidik asal Perancis, Singapura, dan Indonesia akan tiba di lokasi operasi pencarian yang berpusat di di Laut Jawa bagian utara, dekat Selat Karimata pada Jumat (2/1).

Badan investigasi kecelakaan Perancis, atau BEA mengatakan kapal tim penyidik dilengkapi dengan perangkat deteksi akustik bawah air, berupa dua hydrophone.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilaporkan Reuters pada Jumat (2/1), gambar sonar menunjukkan tubuh pesawat yang terlihat di bawah permukaan air laut. Namun, laporan tersebut belum dikonfirmasi oleh pejabat yang berwenang.

Proses pencarian black box diperkirakan akan memakan waktu hingga satu minggu. Pencarian black box, yang mencatat rekaman penerbangan dari sistem komputerisasi kokpit, diperlukan untuk mengetahui kronologi pasti dan penyebab jatuhnya pesawat nahas tersebut. 

Pengamat menilai, cuaca buruk menyebabkan pencarian black box sulit dilakukan. Keadaan ini mengingatkan akan proses pencarian pesawat Air France yang jatuh ke perairan Atlantik pada 2009 lalu, maupun pencarian pesawat Malaysian Airlines MH370 yang hilang Maret 2014.

Cuaca buruk yang terjadi beberapa hari ini telah menghambat proses pencarian, sehingga para penyelam dari Badan SAR Nasional (Basarnas) tidak dapat menyelam untuk mencari bangkai pesawat tipe Airbus A320-200, tipe pesawat dari penerbangan AirAsia QZ8501 yang membawa 155 orang penumpang dan tujuh awak pesawat.

Namun, mengingat AirAsia QZ8501 jatuh di laut dangkal, penyidik ahli mengatakan pencarian black box seharusnya tidak begitu sulit dilakukan, dengan kisaran pencarian mencapai hingga 2.000 sampai 3.000 meter dari lokasi pencarian.

Belakangan, cuaca buruk juga telah mereda dan air laut berada dalam keadaan tenang. Keadaan ini diprediksi akan berlangsung hingga lima hari ke depan.

Tatang Kurniadim, kepala Komite Nasional untuk Keselamatan Transportasi, atau KNKT, mengatakan tim pencari akan mendasarkan pencarian pada lima ping locator, yaitu dua dari Indonesia, dua dari Singapura dan satu dari Inggris.

Diketahui, pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 bertolak dari Surabaya menuju Singapura pada Ahad pagi (28/12). Sebanyak 155 penumpang yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 anak-anak, dan satu orang bayi, terbang bersama pilot Kapten Irianto, Kopilot Remi Emanuel, empat awak kabin, serta seorang teknisi.

Namun pada pukul 06.17 WIB, pesawat tersebut hilang kontak dengan menara lalu lintas udara. Pencarian segera dilakukan.

Para penyidik ​​menduga mesin pesawat nahas tersebut terhenti ketika melakukan tukikan tajam untuk menghindari badai dan awan kumulonimbus, setelah 40 menit terbang.

Sejak Selasa lalu (30/12), Badan SAR Nasional (Basarnas) secara resmi mengumumkan temuan sejumlah jasad dan serpihan pesawat AirAsia di perairan di sekitar Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Sebanyak sembilan jenazah ditemukan di perairan sekitar Pangkalan Bun. Jenazah yang ditemukan langsung dievakuasi ke Lanud Iskandar, Pangkalan Bun.

Selain sembilan jenazah, ditemukan juga sejumlah barang yang diduga berada di dalam pesawat, seperti koper, pintu darurat dan jaket pelampung.

Setelah ditempatkan di peti, jenazah langsung diterbangkan ke Bandara Juanda, Sidoarjo untuk diidentifikasi di posko pusat identifikasi yang dipusatkan di sana.

Hingga saat ini, belum ditemukan korban yang berhasil selamat. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER