Havana, CNN Indonesia -- Polisi Kuba menahan puluhan aktivis yang dijuluki 'pembangkang' yang meluncurkan aksi protes di penjara Havana untuk menuntut pemerintah membebaskan pembangkang lainnya yang ditahan sejak Selasa (30/12).
Pada Kamis (1/1), puluhan pembakang berkumpul di luar penjara Vivac di pinggiran Havana menuntut pembebasan sekitar 10 pembangkang yang telah ditahan sejak Selasa (30/12), meskipun hingga saat ini, keberadaan para tahanan belum dapat dipastikan berada di penjara tersebut.
"Sepertinya mereka akan mulai menangkapi orang-orang sekarang," kata seorang demonstran bernama Antonio Rodiles kepada Reuters, Kamis (1/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak Selasa (30/12) kepolisian Kuba melakukan terhadap para aktivis yang telah mencoba menguji toleransi pemerintah komunis terkait kebebasan berbicara dan berkumpul di tengah mencairnya hubungan antara Kuba dengan Amerika Serikat.
Seperti dilaporkan Reuters, hingga berita ini ditulis, belum ada pejabat Kuba yang dapat dimintai keterangan tentang penangkapan ini. Pemerintah kuba menolak para pembangkang ini sebagai pendukung AS yang dibayar.
Para pembangkang juga memiliki dukungan publik yang terbatas di dalam Kuba.
Rodiles menyatakan, termasuk dalam beberapa aktivis yang ditahan adalah artis Tania Bruguera. Saat Reuters mencoba menghubungi Bruguera, telepon sang artis tidak menjawab.
Pada Selasa (30/12), Bruguera mencoba menggelar protes terbuka dengan menyerukan semangat kebebasan berbicara di depan markas pemerintah Kuba di Lapangan Revolusi.
Namun acara ini digagalkan ketika polisi seketika menahan Bruguera dan aktivis lain yang telah ditargetkan polisi sebelumnya.
Menurut Komisi Kuba untuk HAM dan Rekonsiliasi Nasional, sekitar 50 orang dijebloskan ke dalam tahanan, sementara 10 di antaranya masih ditahan dalam sel tahanan sementara di kantor polisi setempat pada Kamis (1/1).
"Jika mereka tidak membebaskan mereka (para tahanan yang tersisa) , saya akan menggelar acara protes lainnya di pusat kota," kata Bruguera pada hari sebelumnya.
Tindakan penahanan terhadap aktivis dan tokoh oposisi yang disebut 'pembangkang' memang kerap dilakukan oleh kepolisian Kuba. Namun, penahanan aktivis semakin meningkat setelah Presiden Raul Castro dan Barack Obama mengumumkan pemulihan hubungan diplomatik kedua negara dua pekan lalu.
(ama)