KEBEBASAN BERAGAMA

Setelah 91 Tahun, Turki Izinkan Pembangunan Gereja Baru

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Minggu, 04 Jan 2015 12:10 WIB
Sejak berakhirnya Kekhalifahan Ottoman pada tahun 1923, tidak ada gereja baru yang berdiri di Turki, hanya gereja-gereja lama yang direstorasi.
Sejak berakhirnya Kekhalifahan Ottoman pada tahun 1923, tidak ada gereja baru yang berdiri di Turki, hanya gereja-gereja lama yang direstorasi. (Ilustrasi/Thinkstock)
Ankara, CNN Indonesia -- Pemerintah Turki mengizinkan pembangunan gereja baru untuk pertama kalinya sejak berakhirnya Kekhalifahan Ottoman pada tahun 1923.

Diberitakan Al-Arabiya, Minggu (4/1), gereja yang diperuntukkan untuk komunitas Syriac itu akan dibangun di distrik Yesilkoy, Istanbul, tepatnya di pesisir Laut Marmara.

Di wilayah itu sudah ada gejera Ortodoks Yunani, Armenia dan Katolik.Sebelumnya sejak 91 tahun lalu belum ada pembangunan gereja baru di Turki. Di negara itu, banyak gereja-gereja lama direstorasi dan dibuka untuk publik, namun tidak ada pembangunan baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah yang pertama sejak pembentukan republik ini," ujar pernyataan pemerintah.

Sebanyak 99 persen populasi rakyat Turki adalah Muslim. Restorasi dan pembangunan gereja, kuil dan sinagoga adalah salah satu upaya Ankara dalam meningkatkan hak-hak kaum minoritas sebagai salah satu syarat bergabung dengan Uni Eropa.

Kelompok minoritas Syriac yang berjumlah kurang dari 20 ribu orang kebanyakan tinggal di tenggara Turki, beragama Kristen Ortodoks atau Katolik.

Gereja Syriac akan dibangun di atas tanah yang dihibahkan dewan lokal dan biaya pembangunannya dari kelompok Syriac.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER