Maiduguri, CNN Indonesia -- Kelompok militan Boko Haram telah menguasai sebuah pangkalan militer di kota Baga, Nigeria, kata sumber keamanan pada Minggu (4/12).
Baga dikenal sebagai markas dari pasukan multinasional yang terdiri dari pasukan dari Niger, Nigeria, Chad dan Kamerun, meskipun kenyataannya, hanya pasukan Nigeria ditempatkan di sana.
Tentara akhirnya melarikan diri stasiun terpencil di pantai semi- gurun Danau Chad setelah diserang pada Sabtu (3/1) oleh pejuang Boko Haram.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemberontakan Boko Haram telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang tahun ini, menurut hitungan oleh Dewan Hubungan Luar Negeri pada November lalu.
Boko Haram adalah ancaman paling berat ke Nigeria, negara dengan ekonomi terbesar di Afrika.
Boko Haram juga menjadi tantangan besar bagi Presiden Nigeria Goodluck Jonathan menjelang pemilihan presiden pada 14 Februari di mana ia melawan seorang pemimpin oposisi Muhammadu Buhari, mantan penguasa militer.
Setelah awal perjuangan mereka untuk mendirikan negara Islam lima tahun lalu di kota timur laut Maiduguri, Boko Haram telah meluaskan daerah kekuasaanya ke wilayah perbatasan yang lemah dari sisi keamanan, mengancam tetangga Nigeria di sekitar Danau Chad Basin.
Di Kamerun utara, setidaknya 15 orang tewas dalam serangan oleh tersangka militan Boko Haram di bus, kata para pejabat, Sabtu (3/1).
Tentara Kamerun telah berusaha untuk mengusir Boko Haram dari kawasan Far North dengan bantuan serangan udara.
Menteri Dalam Negeri Nigeria Hassoumi Massaoudou mengatakan akhir bulan lalu bahwa negaranya siap untuk bernegosiasi dengan Boko Haram, tapi bahkan tidak tahu harus berbicara dengan siapa yang mewakili Boko Haram.
Baga menjadi sorotan internasional pada awal 2013, ketika puluhan orang, sebagian besar warga sipil, tewas dalam pertempuran antara pasukan multinasional dan Boko Haram.
Banyak yang dibakar hidup-hidup di rumah-rumah jerami mereka.
Boko Haram juga telah menculik ratusan orang yang sebagian besar anak muda tahun lalu. Pada Rabu (31/12), orang-orang bersenjata menculik 40 anak laki-laki dan pemuda dari desa terpencil Malari.
Orang tua dari 200 siswi Nigeria diculik oleh Boko Haram pada April tahun lalu mengatakan mereka akan meminta bantuan PBB setelah kehilangan kepercayaan kepada pemerintah mereka sendiri.