New Delhi, CNN Indonesia -- Setelah menerima ancaman dari orang tak dikenal, badan intelijen India memperingatkan Biro Keamanan Penerbangan Sipil atau BCAS terkait ancaman teroris yang menargetkan penerbangan Air India dan telah menetapkan siaga satu di bandara seluruh negeri menyusul peringatan tersebut.
Peringatan ini sudah diberitahukan ke bandara-bandara utama India, seperti Bandara Internasional Indira Gandhi di New Delhi dan Bandara Internasional Netaji Subhas Chandra Bose di Kolkata, menurut koran Times of India.
Peringatan yang menyebabkan pengetatan keamanan ini datang sehari setelah sebuah telepon dari orang tak dikenal menghubungi kantor pemesanan Air India di Kolkata, menurut laporan kepolisian lokal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesawat Air India akan dibajak," ujar penelepon gelap yang diketahui bersuara laki-laki.
Pasukan Khusus Kepolisian Kolkata dan tim penyidik kemudian melakukan operasi gabungan untuk mencari tahu siapa penelepon gelap tersebut.
"Karena ancaman ini belum jelas, mengenai penerbangan (Air India), kami memperketat keamanan di semua pesawat yang beroperasi di seluruh negeri," ujar juru bicara Air India yang mengkonfimasi panggilan gelap tersebut, dikutip dari RT, Minggu (4/1).
Panggilan gelap ini datang menjelang kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke India pada Hari Republik 26 Januari mendatang.
"Personil keamanan lebih telah dikerahkan di dalam dan sekitar bandara. Akan ada pemeriksaan yang lebih ketat terhadap orang-orang dan siapapun yang tampak mencurigakan akan ditahan dan diperiksa. Selain itu, ada tim reaksi cepat tanggap juga yang bersiaga," ujar sumber di bandara Kolkata.
Pemerintah telah memperkenalkan sistem pemeriksaan multi-level, bahkan bagi para anggota staf, sehingga pemeriksaan keamanan diperkirakan akan memakan waktu yang lebih lama. Beberapa keterlambatan keberangkatan penerbangan sudah mulai terlihat akibat proses ini.
Kru kabin pesawat dilaporkan telah diminta untuk mencari tahu 'masalah elemen', sementara staf di darat telah diinstruksikan untuk benar-benar memeriksa semua bagasi kabin setelah penumpang menuju keberangkatan.
Selain itu, militer India akan berpatroli di area dekat bandara New Delhi dengan kendaraan yang dilengkapi dengan senjata mesin ringan.
Badan intelijen Afghanistan juga meningkatkan kewaspadaannya karena menerima informasi terkait kemungkinan pembajakan ini dilakukan di dalam pesawat yang terbang dari New Delhi menuju Kabul, menurut laporan media Pajhwok.
BCAS menganggap ancaman ini sangat serius, mengingat ancaman teroris yang membuat bandara di Kolkata menetapkan level waspada pada November tahun lalu dan petugas penjaga pantai yang menahan kapal mencurigakan dari Pakistan pada malam Tahun Baru di Laut Arab.
Laporan peringatan intelijen mengatakan bahwa ancaman ini dapat diselesaikan dengan cara yang sama seperti pada 1999 silam, ketika teroris membajak pesawat Indian Airlines IC 814 menuju Kandahar, Afghanistan, yang saat itu dikuasai oleh kelompok Taliban.
Kelompok ekstremis Islam basis Pakistan, Harkat ul Mujahideen, membajak pesawat yang terbang dari Bandara Internasional Tribhuvan di Kathmandu, Nepal, menuju Bandara Internasional Indira Gandhi di New Delhi, India, pada 24 Desember 1999.
(stu/stu)