Paris, CNN Indonesia -- Setidaknya 11 orang tewas dalam penembakan di Charlie Hebdo di Paris pada Rabu (7/1), menurut laporan TV lokal, iTELE.
Charlie Hebdo adalah sebuah surat kabar satir yang pernah dibom di masa lalu setelah menerbitkan kartun lelucon tentang para pemimpin Muslim, saluran TV Perancis iTELE melaporkan.
France Info Radio juga mengatakan polisi telah mengkonfirmasi 11 orang tewas dalam serangan itu dan sepuluh lainnya menderita luka-luka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saluran berita itu mengutip seorang saksi yang mengatakan ia melihat insiden dari sebuah gedung di dekatnya di jantung ibu kota Perancis.
"Sekitar setengah jam yang lalu dua orang berkerudung hitam memasuki gedung dengan Kalashnikov (senjata)," kata Benoit Bringer kepada stasiun TV itu.
"Beberapa menit kemudian kami mendengar banyak tembakan," katanya, menambahkan bahwa kemudian orang-orang terlihat melarikan diri dari gedung.
Seorang pejabat polisi, Luc Poignant, mengatakan ia menyadari seorang wartawan tewas dan beberapa luka-luka, termasuk tiga polisi.
"Ini pembantaian," kata Poignant kepada TV BFM.
Sebuah serangan bom meledak di markas Charlie Hebdo pada November 2011 setelah memasang gambar Nabi Muhammad di sampul mereka.
Sementara itu, Presiden Perancis Francois Hollande dilaporkan langsung menuju tempat kejadian segera setelah mendengar kabar penembakan, mengatakan serangan itu tidak diragukan lagi merupakan aksi terorisme.