SERANGAN BERDARAH

Teriakan "Allah" Terdengar Saat Penembakan di Paris

Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 07 Jan 2015 21:04 WIB
Setidaknya 12 orang tewas akibat tembakan dua orang tak dikenal yang menyerang kantor majalah mingguan yang pernah memuat gambar Nabi Muhammad.
Perancis sudah dalam keadaan waspada setelah ISIS memerintahkan pengikutnya menyerang warga negara dan infrastruktur Perancis. (Reuters/Jacky Naegelen)
Paris, CNN Indonesia -- Dua orang bersenjata yang mengenakan baju bertutup kepala menyerang kantor majalah mingguan satire yang terkenal karena terus mengecam Islam radikal, menewaskan 12 orang termasuk dua polisi.

Dalam serangan militan terburuk di dalam wilayah Perancis dalam beberapa dekade terakhir ini salah seorang dari pelaku tertangkap rekaman video berteriak “Allah” ditengah empat kali tembakan.

Rekaman video ubu yang diambil oleh wartawan Martin Boudot dari atap gedung dekat kantor majalah itu.
Polisi dikerahkan untuk membawa korban luka ke rumah sakit dan menyelidiki tempat kejadian. (Reuters/Jacky Naegelen)
“Mereka datang. Ada dua orang,” teriak satu suara baru dalam video ketika dua orang tampil dalam layar kamera, dan mengangkat tangan ke posisi menembak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua pelaku ini kemudian terlihat meninggalkan tempat kejadian dengan tenang dan hingga kini masih buron.

Majalah mingguan Charlie Hebdo, atau Mingguan Charlie, terkenal karena menjadi kontroversi dengan serangan satire terhadap para pemimpin politik dan agama, dan telah menerbitkan sejumlah kartun yang mengecam Nabi Muhammad.

Cuitan terakhir dari akun majalah ini mengejek Abu Bakr al-Baghdadi, ketua ISIS, kelompok yang telah menguasai wilayah di Irak dan Suriah.

“Ini serangan teroris, tidak diragukan lagi,” kata Presiden Francois Hollande kepada wartawan setelah mengunjungi tempat kejadian perkara.

Pemerintahnya meningkatkan tingkat keamanan Perancis ke tingkat tertinggi dan akan melakukan pertemuan kabinet darurat.

Polisi mengatakan pelaku berlari ke arah pemukiman Paris Timur setelah merebut sebuah mobil.

“Serangan lain mungkin terjadi dan sejumlah lokasi lain telah diamankan,” ujar Rocco Contento, pejabat serikat kepolisian.

Suara sirene polisi terdengar di Paris ketika Perdana Menteri Manuel Valls mengatakan keamanan akan ditingkatkan di tempat-tempat transportasi umum, tempat ibadah, kantor media dan toko serba ada.
Kartunis Perancis Charb yang merupakan penerbit Majalah Satire yang terkenal suka mengecam Islam militan. (Reuters/Jacky Naegelen)
Gedung putih mengatakan pejabat keamanan AS sudah berkomunikasi dengan mitranya dari PErancis.

“Jika pelaku masih belum ditangkap, kami akan mencarinya dan bekerja sama dengan pihak Perancis,” ujar seorang juru bicara Gedung Putih.

Dua puluh orang luka-luka dalam serangan ini, dan hingga lima orang dalam kondisi kritis.

Contento mengatakan situasi di dalam gedung “seperti pembantaian”.

“Sekitar dua setengah jam lalu dua orang mengenakan jaket dengan tutup kepala berwarna hitam dan membawa (senjata) Kalashnikov memasuki gedung,” ujar Benoit Bringer, seorang saksi, kepada stasiun televisi setempat.

“Beberapa menit kemudian kami mendengar banyak suara tembakan,” tambahnya sambil mengatakan bahwa pelaku terlihat lari keluar gedung sambil terus melepas tembakan di jalan-jalan.

Saksi ini dikutip mengatakan bahwa mereka diungsikan ke atap gedung selama beberapa menit, hingga serangan itu selesai.

Kantor majalah mingguan satir itu pernah diserang dengan bom api pada November 2011 setelah mencetak gambar Nabi Muhammad di sampulnya.

Tahun lalu Perancis memperkuat undang-undang anti-terorisme dan sudah dalam keadaan waspada setelah muncul himbauan dari militan Islamis untuk menyerang warga dan kepentingan Perancis sebagai balasan atas serangan udara militer negara ini di basis-basis ISIS di Timur Tengah dan Afrika.

Serangan yang belum diklaim oleh kelompok apapun, terjadi ditengah situasi yang menurut para pengamatmerupakan peningkatan perasaan anti orang asing di Eropa, dimana ribuan pengunjuk rasa di sejumlah kota Jerman turun ke jalan menetang imigrasi Muslim.

Perancis memiliki populasi Muslim terbesar di Eropa dengan lima juta orang. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER