Washington, CNN Indonesia -- Presiden Barack Obama mengutuk apa yang disebutnya sebagai serangan ”pengecut, jahat" terhadap majalah satire Charlie Hebdo di Paris, Perancis yang menewaskan setidaknya 12 orang pada Rabu (7/1).
Dalam keterangan yang disampaikan pada Rabu itu, Obama juga mengatakan AS menawarkan bantuan kepada Presdiden Perancis Francois Hollande untuk memburu pelaku penembakan.
"Kami akan berdiri dengan orang-orang Perancis untuk melalui waktu yang sangat, sangat sulit ini," kata Obama kepada wartawan di Gedung Putih, didampingi Wakil Presiden Joe Biden dan Menteri Luar Negeri John Kerry.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Obama berbicara melalui telepon kepada Hollande saat terbang dari Washington ke Detroit di dalam pesawat kepresidenan AS, Air Force One.
Gedung Putih mengatakan Obama AS menawarkan bantuan kepada Perancis untuk "mengidentifikasi, menangkap dan mengadili para pelaku dan siapa saja yang membantu merencanakan atau melaksanakan serangan teroris ini."
Obama menganggap Hollande sebagai sekutu dekat dan mengatakan bahwa penting untuk berdiri dalam solidaritas dengan Perancis. Hollande melakukan kunjungan kenegaraan ke Washington awal tahun lalu.
"Fakta bahwa ini adalah serangan terhadap wartawan, serangan terhadap kebebasan pers kita, juga menggarisbawahi sejauh mana teroris takut akan kebebasan berbicara dan kebebasan pers," kata Obama.
Dia mengatakan jenis serangan dapat terjadi di mana saja di dunia dan bahwa ia akan menekankan kepada John Kerry perlunya warga Amerika di luar negeri untuk tetap waspada.
Reaksi keras di Washington datang juga dari para pemuka Partai Republik.
"Kita harus membantu mereka untuk membawa para pelaku dan yang menyokong tindakan ini ke pengadilan," kata Senator dari Florida Marco Rubio, seorang Republikan yang disebut akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2016.