Beirut, CNN Indonesia -- Pemimpin kelompok Muslim Syiah Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah menyatakan bahwa terorisme lebih berbahaya dan lebih melukai Islam daripada kartun atau ilustrasi. Pernyataan ini dilontarkan Nasrallah sebagai kecaman untuk serangan terorisme yang terjadi di Paris, Perancis pada pekan ini.
"Kelompok teroris Takfiri telah menghina Islam lebih dari mereka yang telah menyerang utusan Allah melalui ilustrasi buku, gambar kartun, atau film yang menggambarkan Nabi," kata Nasrallah, kepada pendukungnya di pinggiran selatan Beirut melalui sebuah video dalam rangka memperingati Maulid Nabi, seperti ditulis Reuters (9/1).
Takfiri adalah istilah yang digunakan oleh seorang Muslim yang berarti 'murtad'. Hizbullah menganggap anggota kelompok Sunni, yang didominasi oleh kelompok garis keras seperti al-Qaidah dan kelompok militan ISIS dengan sebutan Takfiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serentetan serangan yang berlangsung selama tiga hari dimulai dari serangan ke kantor majalah satire Charlie Hebdo yang kerap menyinggung berbagai agama, termasuk Islam, pada Rabu (7/1). Dalam insiden tersebut, sebanyak dua belas orang tewas, termasuk empat kartunis kontroversial Perancis.
Ketika insiden terjadi, rekaman video menunjukan pelaku penembakan meneriakkan seruan "Kami telah membalas Nabi Muhammad,".
Sebelum insiden penembakan terjadi, Charlie Hebdo terkenal sebagai majalah yang menerbitkan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW, Nabi yang menjadi panutan umat Islam.
Pada November 2011, kantor Charlie Hebdo dibakar di hari penerbitan edisi dengan laporan utama yang mengejek hukum syariah Islam. Gambar sampul majalah itu berupa satu versi kartun Nabi Muhammad yang mengenakan sorban dengan satu lingkaran berisi tulisan “100 cambukan jika kalian tidak mati karena tertawa.”
Pada September 2012, meski terjadi kemarahan global atas film anti-Islam berjudul “Innocence of Muslims,” majalah ini menerbitkan edisi yang menampilkan kartun Nabi Muhammad Telanjang dan gambar sampul dimana Nabi Muhammad naik kursi roda yang didorong oleh seorang Yahudi Ortodoks.
Majalah Charlie Hebdo edisi terbaru bersampulkan karya karikatur Perancis kontroversial Michel Houellebecq.
Sampul tersebut menggambarkan seorang dengan topi penyihir, tengah merokok dan mengatakan, "Pada tahun 2022, saya akan ikut (puasa) Ramadhan".
Sehari setelah insiden penembakan Charlie Hebdo, serentetan serangan bom terjadi pada Kamis (8/1) dini hari di toko kebab di sebelah masjid di pusat kota Villefrance-sur- Saone, dekat Lyon. Tak ada korban tewas maupun terluka.
Di hari yang sama, baku tembak terjadi di Montrouge, Paris selatan, yang diduga dilakukan oleh Amedy Coulibaly. Satu orang polisi wanita tewas.
Hingga saat ini polisi berhasil menembak mati tersangka pelaku serangan di kantor Charlie Hebdo, Said Kouachi dan Cherif Kouachi yang berasal dari Aljazair, melalui pengepungan di kawasan Dammartin-en-Goele, 40km sebelah timur laut pusat kota Paris, pada Jumat (9/1).
Sementara, Amedy Coulibaly berhasil ditembak mati ketika melakukan penyanderaan di toserba Yahudi, Hyper Cacher, di Porte de Vincennes, Paris timur, pada Jumat (9/1). Sebanyak empat sandera tewas dan 15 sandera lainnya selamat dalam serangan ini.
Namun, kekasih Coulibaly, Hayat Boumeddiene, berhasil melarikan diri dengan membawa senjata. Hingga saat ini, wanita ini masih diburu kepolisian Perancis.
Hizbullah, yang dikategorikan Washington sebagai kelompok teroris, berfungsi sebagai partai politik yang merupakan bagian dari pemerintah Libanon. Hizbullah juga memiliki sayap militer yang mengirimkan ratusan pejuang untuk mendukung pasukan Presiden Bashar al-Assad di Suriah.
(ama/ama)