Kiev, CNN Indonesia -- Interpol menyatakan Presiden Ukraina yang disingkirkan Viktor Yanukovich dalam daftar buronan internasional terkait tuduhan penggelapan dan kesalahan finansial yang diajukan pemerintah Ukraina.
Interpol mengunggah pemberitahuan ini di situs resminya pada Senin (12/1).
Aparat berwenang Ukraina mengatakan penerbitan pemberitahuan Interpol ini, yang dikenal dengan “pemberitahuan merah” terhadap Yanukovich memberi kekuasaan kepada polisi di negara manapun yang menangkap mantan pemimpin berusia 64 tahun ini untuk menyerahkannya ke Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Hari ini, beberapa bulan setelah Ukraina mengirim permintaan pada Interpol pada Maret 2014 dengan argumentasi dan penjelasan yang disusun oleh Kementerian Dalam Negeri, Kantor Kejaksaan Agung dan Dinas Keamanan Ukraina, komisi khusus Interpol telah mengambil keputusan,” tulis Arsen Avakov, menteri dalam negeri, dalam akun Facebooknya.
Yanukovich melarikan diri ke Rusia pada Februari tahun lalu setelah terjadi aksi demonstrasi di Kiev selama berbulan-bulan yang menentang keputusannya menarik diri dari kesepakatan membawa Ukraina berintegrasi dengan Eropa dan memperkuat hubungan ekonomi dengan Rusia.
Kantor berita Interfax yang mengutip sumber di pemerintah Rusia menyebutkan negara itu tampaknya tidak akan menyerahkan atau permintaan ekstradisi terhadap Yanukovich.
Pemerintah Ukraina baru yang pro-Barat menuduh Yanukovich dan keluarga serta sekutu dekatnya, yang dikenal dengan sebutan “The Family”, mengumpulkan kekayaan dengan merampok uang negara dan menghabisi aset nasional melalui kesepakatan-kesepakatan berbau korup.
Yanukovich sendiri menyangkal bahwa dia atau anggota keluarganya terlibat dalam korupsi.
Setelah melarikan diri, Rusia mengatakan Yanukovich menjadi korban kudeta “fasis” dan kemudian merebut semenanjung Krimea.
(yns)