Washington, D.C., CNN Indonesia -- Sebuah pesawat tanpa awak atau yang lebih dikenal dengan sebutan drone ditemukan mendarat di Gedung Putih, Washington, D.C., Senin (26/1). Padahal, pengoperasian drone dilarang di kompleks kediaman dan kantor kepresidenan Amerika Serikat ini, dan di seluruh Distrik Kolombia.
"Kami menemukan, dan kini tengah menyelidiki perangkat yang terlihat seperti drone kecil, yang mendarat di Gedung Putih," kata juru bicara dan Sekretaris Pers Gedung Putih, Josh Earnest, dikutip dari
CNN, Senin (26/1).
Earnest menyatakan bahwa setelah diperiksa, drone tersebut dinyatakan tidak berbahaya, meskipun belum diketahui dari mana asal drone tersebut, dan untuk tujuan apa drone tersebut diterbangkan ke kompleks Gedung Putih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika drone ditemukan, Presiden Barack Obama dan istrinya, Michelle tidak berada di Gedung Putih. Keduanya tengah mengunjungi India untuk bertemu dengan Presiden Narendra Modi, demi membahas kesepakatan kerja sama nuklir yang mandek sejak tahun 2008.
Satuan Pengawal Kepresidenan, atau Secret Service langsung melakukan penyisiran di seputar kompleks Gedung Putih ketika drone tersebut ditemukan. Penemuan drone ini dapat menjadi pertanyaan soal keamanan Gedung Putih.
Keamanan Gedung Putih tengah menjadi sorotan selama satu tahun terakhir sejak beberapa kali pagar Gedung Putih berhasil dilompati oleh penyusup. Insiden lompat pagar yang terbaru terjadi pada Oktober 2014 lalu, bertepatan dengan serangan ke Gedung Parleman Kanada, di Ottawa.
Insiden lompat pagar Gedung Putih ini juga menyebabkan pengunduran diri direktur Secret Service, Julie Pierson, dan penugasan pejabat tingkat atas lainnya.
Laporan independen dari Departemen Keamanan Dalam Negeri menyatakan akan memperketat keamanan, melebihi standar yang selama ini diterapkan.
(ama)