Jakarta, CNN Indonesia -- Menyusul pengumuman terkait pengunduran diri Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao, pemerintah dikabarkan sedang mempersiapkan diri untuk melakukan perombakan.
Pengumuman pengunduran diri itu disampaikan kembali oleh Gusmao saat dia mengumpulkan 53 pejabat pemerintahan pada sebuah jamuan makan malam, dikutip dari harian Portugal Publico pada Rabu (28/1).
Hal ini dikonfirmasi oleh dua menteri kabinet pemerintahan Timor Leste.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gusmao memberikan sinyal pengunduran diri sejak tahun lalu. Namun ia kembali mengeluarkan sinyal serupa dalam pesan Natal Desember lalu, menyatakan bahwa Timor Leste memerlukan pemimpin baru.
Dikutip dari ABC Australia, minggu ini 55 anggota kabinet Timor Leste akan diberitahu apakah mereka tetap berada di tim atau apakah Gusmao ingin mereka mengundurkan diri.
Profesor Damien Kingsbury dari Universitas Deakin, Australia mengatakan perombakan seharusnya akan signifikan.
Menurutnya, perombakan akan memungkinkan perdana menteri untuk memecat sejumlah anggota kabinet yang sedang diselidiki atas tuduhan korupsi.
Beberapa petinggi partai oposisi Fretilin disebut memiliki kemungkinan mengganti beberapa posisi pemerintah yang akan diberhentikan jika perombakan besar terjadi.
Seorang juru bicara pemerintah Timor Leste mengatakan detail tentang siapa yang masuk dan yang keluar dari pemerintahan akan diumumkan minggu depan.
Sejak kemerdekaan mereka, kepemimpinan Timor Leste didominasi oleh tokoh-tokoh dari mereka yang dikenal sebagai Generasi 1975.
Termasuk di dalamnya adalah tokoh seperti Xanana Gusmao dan mantan presiden Jose Ramos-Horta yang berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan Timor Leste dari Indonesia pada 2002.
Pemerintah baru yang nanti terbentuk akan melanjutkan perjuangan pemerintah sebelumnya: pengentasan yang meluas, pendidikan yang buruk dan ketergantungan Timor Leste pada pendapatan minyak.
Perdana Menteri Timor Leste dipilih oleh partai berkuasa atau koalisi beberapa partai yang nanti secara formal ditunjuk oleh Presiden.
(stu)