Bantu Perangi ISIS, AS Beri Dana Rp12 Triliun ke Yordania

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Rabu, 04 Feb 2015 12:11 WIB
Setelah video yang menunjukkan eksekusi pembakaran hidup-hidup pilot Yordania, Muath al-Kassasbeh, AS memberikan bantuan dana yang lebih besar ke Yordania.
Pada Desember lalu, Presiden AS Barack Obama dan Raja Yordania Abdullah II menyetujui pembaruan nota pemahaman yang mereka sepakati untuk membantu Yordania. (REUTERS/Kevin Lamarque)
Washington, D.C., CNN Indonesia -- Setelah video yang menunjukkan eksekusi pembakaran hidup-hidup pilot Yordania, Muath al-Kassasbeh, Amerika Serikat menyatakan akan memperluas pendanaannya ke Yordania, untuk membantu memerangi kelompok militan ISIS.

Selama lima tahun terakhir, pemerintah AS telah memberikan dana sebesar US$660 juta, atau setara dengan Rp8,3 triliun setiap tahunnya. Kini, pemerintah AS berjanji menikatkan bantuan keuangan menjadi US$1miliar atau setara dengan Rp12,6 triliun per tahun selama tiga tahun ke depan.

Dilaporkan The Washington Post, peningkatan bantuan keuangan ini sudah disetujui kedua pemimpin negara sebelumnya. Pada Desember lalu, Presiden AS Barack Obama dan Raja Yordania Abdullah II menyetujui pembaruan nota kesepahaman yang mereka sepakati untuk membantu Yordania.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kesepakatan tersebut tidak dirilis hingga Selasa (3/2), ketika Raja Abdullah dan Menteri Luar Negeri Yordania, Nasser Judeh berkunjung ke Washington.

"Amerika Serikat dan Yordania memiliki komitmen untuk mempromosikan keamanan dan stabilitas regional, memajukan pembangunan ekonomi Yordania dan memajukan reformasi sosial, politik dan ekonomi di Yordania," bunyi pernyataan resmi dari Departemen Luar Negeri Yordania, dikutip dari The Washington Post, Selasa (3/2).

"Amerika Serikat mengakui adanya peningkatan kebutuhan Yordania yang mendesak akibat kerusuhan regional, upaya untuk melawan ISIS dan ideologi ekstremis dan teroris lainnya, serta masuknya pengungsi dari Suriah dan Irak, gangguan pasokan energi dan sejumlah masalah lainnya belum pernah terjadi sebelumnya," lanjut bunyi pernyataan resmi tersebut.

Sementara, para pejabat AS menyatakan bahwa peningkatan pendanaan tersebut dirancang untuk mengatasi permasalahan "jangka pendek, dan kebutuhan luar biasa, termasuk yang terkait dengan ketidakstabilan regional" yang dialami Yordania.

Kelompok militan merilis sebuah video yang menunjukkan pilot Yordania, Letnan Muath al-Kassasbeh dibakar hidup-hidup pada Selasa (3/2). Kassasbeh ditangkap setelah jet tempur F-16 yang dia kendarai ketika menumpas ISIS di di Suriah, jatuh pada bulan Desember lalu.

Menurut penilaian dari Layanan Penelitian Kongres AS yang dilakukan pada Desember lalu,
hubungan AS dengan Yordania memang terbilang erat. Kedua negara ini saling membantu dalam bernegosiasi terkait konflik Israel-Palestina, perang saudara di Suriah dan sejumlah kerjasama militer, termasuk serangan udara ke markas ISIS.

"Posisi geografis yang dimiliki Yordania, berada di antara Israel, Suriah, Irak, dan Arab Saudi. Posisi ini membuat Yordania menjadi rentan terhadap apa yang terjadi di negara tetangga yang lebih kuat, dan memberikan peran penting sebagai penyangga antara musuh yang potensial," bunyi ayanan Penelitian Kongres tersebut.

Washington telah memberikan bantuan ekonomi ke Yordania sejak tahun 1951, dan bantuan militer sejak tahun 1957. Sejak tahun 1951, AS telah memberikan bantuan keuangan ke Yordania melebihi US$13,8 miliar, atau senilai Rp175 triliun.

Bantuan kali ini sebagian besar untuk membantu Yordania memodernisasi peralatan militernya. Dalam beberapa tahun terakhir, Yordania telah menggunakan hibah militer dari AS untuk membeli rudal jarak menengah, memperbarui sekitar 70 sampai 80 pesawat tempur F-16, dan helikopter Black Hawk.

Sebelum invasi AS ke Irak pada tahun 2003, AS juga memberikan tiga baterai Patriot anti-rudal ke Yordania untuk melindungi negara tersebut dari kemungkinan serangan. Ratusan tentara Yordania juga mengikuti pelatihan militer di Amerika Serikat setiap tahun. Kedua pasukan juga melaksanakan latihan militer bersama di Yordania. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER