Taipei, CNN Indonesia -- Situs liveatc.net mengunggah rekaman pembicaraan menara kendali lalu lintas udara yang berisi komunikasi terakhir dari salah satu pemegang kendali pesawat berupa “Mayday Mayday engine flameout”.
Flameout terjadi ketika aliran bahan bakar ke mesin terganggu atau ketika ada kerusakan sistem pembakaran sehingga mesin mati.
Tetapi pesawat bermesin ganda yang jatuh ini biasanya bisa terbang meski satu mesinnnya mati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Direktur utama maskapai penerbangan Taiwan TransAsia meminta maaf atas kecelakaan pesawat maskapai ini yang jatuh di sungai Taipei dan menewaskan setidaknya 11 orang.
Chen Xinde membungkukkan badan dalam acara jumpa pers yang ditayangkan langsung di televisi Taiwan sambil menyatakan “permintaan maaf mendalam” kepada penumpang dan awak kapal pesawat ini.
Pesawat ini jatuh ketika lepas landas dengan membawa 58 penumpang dan 31 diantaranya berasal dari Tiongkok daratan.
Setidaknya 28 orang berhasil diselamatkan setelah pesawat ini jatuh di sungai yang dangkal di pusat kota Taipei, sementara 19 orang lain belum diketahui nasibnya.
Pesawat yang jatuh ini adalah generasi pertama jenis ATS 72-600, dan ini merupakan generasi terbaru pesawat bermesin baling-baling yang diterima oleh TransAsia pada 2014.
Pesawat berbangku 72 ini digunakan untuk jalur kota kecil dan kepulauan Taiwan ke Taipei.
ATR adalah perusahaan patungan antara Airbus dan Alenia Aermacchi, anak perusahaan Finmeccanica dari Italia.
Sementara itu, bandara Songshan Taipei adalah bandara terkecil dari dua bandar udara di kota itu dan melayani penerbangan dalam negersi serta pesawat sambungan ke Jepang, Tiongkok dan Korea Selatan.
TransAsia adalah maskapai penerbangan ketiga terbesar Taiwan. Juli lalu salah satu pesawat jenis ATR 72-500 jatuh ketika akan mendarat di Pulau Penghu yang menewaskan 48 dari 58 penumpang dan awaknya.
Taiwan memiliki catatan penerbangan yang buruk dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2002 pesawat Boeing 747 milik China Airlines yang terbang dari Taipei ke Hong Kong pecah, menewaskan 225 orang. Pada 1998, satu pesawat Airbus A300 milik China Airlines jatuh ketika mencoba mendarat di bandara internasional Taipei, 196 orang tewas.
Pada 2000, satu pesawat milik Singapore Airlines jurusan Los Angeles lepas landas saat terjadi badai dan menabrak peralatan bangunan di landasan pacu, setidaknya 77 orang tewas.
(yns)