Rusia Dorong PBB Potong Arus Kas ISIS

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 05 Feb 2015 14:35 WIB
Rusia memimpin inisiatif PBB untuk memotong arus kas ISIS yang bersumber pada minyak, penjualan barang antik dan uang tebusan dari penculikan.
Serangan udara pimpinan AS di Irak dan Suriah telah berhasil memotong sumber utama pendapatan ISIS: minyak. (Reuters/Mahmoud Hebbo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rusia memimpin inisiatif Dewan Keamanan PBB untuk meningkatkan tekanan pada negara-negara guna memotong arus kas ISIS, menurut Rusia dan dewan diplomat pada Rabu (4/2).

Pengumuman ini terjadi setelah 15 negara Dewan Keamanan mengutuk ISIS yang membakar hidup-hidup seorang tawanan pilot Yordania.

Pembunuhan brutal ISIS terhadap sandera dari Yordania, Jepang dan lainnya telah memperkuat tekad negara-negara anggota PBB untuk bertindak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Resolusi yang akan diajukan Rusia akan berfokus pada tiga sumber utama pendapatan ISIS: minyak, penjualan barang antik dan uang tebusan dari penculikan.

Resolusi itu akan menuntut negara-negara untuk tidak membeli minyak dari ISIS, berhenti membayar uang tebusan dan tidak membeli barang antik dijarah oleh kelompok militan itu.

“Kita tahu bahwa rezim Suriah telah membeli minyak, beberapa orang Turki juga telah membeli minyak,” kata seorang diplomat senior Barat yang berbicara dengan syarat anonimitas.

Dia menambahkan bahwa meskipun resolusi dewan PBB melarang pembayaran tebusan, beberapa negara terus membayar uang untuk membebaskan sandera.

Sebelum serangan udara pimpinan AS terhadap ISIS dilancarkan di Suriah dan Irak, sumber utama pendapatan kelompok itu adalah minyak.

Pada Oktober, Badan Energi Internasional mengatakan sasaran koalisi terhadap infrastruktur minyak yang dimiliki oleh ISIS menjatuhkan produksi minyak mentah menjadi sekitar 20 ribu barel per hari (bph) dari sekitar 70 ribu bph yang mereka capai setelah menguasai makin banyak wilayah di Irak dan Suriah pada musim panas tahun lalu.

Pentagon mengatakan pada Selasa (3/2) bahwa minyak tidak lagi menjadi sumber utama finansial ISIS.

Seorang diplomat Barat lain yang juga berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa pendapatan minyak ISIS telah turun ke sekitar US$500 ribu per hari dari lebih dari US$1 juta dua bulan yang lalu.

Menurut laporan PBB pada November, ISIS menghasilkan beberapa juta dolar per bulan dari pajak ilegal dan sekitar US$96 ribu hingga US$123 ribu per hari dari pembayaran uang tebusan tawanan. Selain barang antik, sumbangan pribadi juga menjadi sumber pendapatan ISIS.

Rusia dan Chechnya

“Kami sedang mempersiapkan (resolusi) dan kami berharap (resolusi) itu akan diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB dalam beberapa hari mendatang," kata juru bicara misi Rusia untuk PBB.

Rusia mengedarkan rancangan untuk anggota tetap DK PBB yang lain— Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Tiongkok—dan bisa mendistribusikannya ke seluruh negara anggota DK dengan segera.

Rusia mengatakan salah satu manfaat dari resolusi adalah bahwa hal itu akan menyoroti bagaimana mempersatukan negara-negara untuk melawan ISIS.

Moskow, menurut diplomat yang tak mau disebutkan namanya tadi, tercatat jarang memberikan inisiatif draft resolusi untuk Dewan Keamanan PBB.

Para diplomat mengatakan kekhawatiran Rusia terkait ISIS kemungkinan berhubungan dengan banyaknya warga Chechnya yang bergabung dengan kelompok itu. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER