Brussels, CNN Indonesia -- Parlemen Belgia menyetujui permintaan pemerintah untuk mengakui kedaulatan negara Palestina, yang disebut sebagai upaya mendorong perundingan damai dengan Israel. Sebelum Belgia, beberapa negara di Eropa secara simbolis juga telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara.
Pengakuan ini diajukan oleh Perdana Menteri Belgia Charles Michel dengan tiga partai lainnya di koalisi berkuasa pada parlemen. Pemerintah menyerukan negara tersebut untuk mengakui Palestina sebagai negara di waktu yang paling tepat, seperti diberitakan dari Palestinian News Network akhir pekan lalu.
Dalam teks dukungan yang ditolak oleh oposisi sayap kiri dan partai hijau, disebutkan bahwa ada beberapa pertimbangan mengapa pengakuan ini penting. Pertama pengakuan berdampak positif terhadap upaya dimulainya kembali proses perundingan damai antara Israel dan Palestina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pengakuan ini diharapkan akan mempererat hubungan di dalam Uni Eropa dan mewujudkan keberadaan pemerintah Palestina yang memiliki otoritas penuh dalam menjalankan pemerintahan di wilayah mereka sendiri.
Sebelumnya pengakuan secara simbol terhadap kedaulatan Palestina dilakukan oleh parlemen di Inggris, Spanyol, Perancis, Irlandia dan Portugal. Sementara Desember lalu, Swedia secara resmi mengakui Palestina, menjadikan pemerintah negara ini sebagai pertama di Uni Eropa yang menganggap Palestina sebagai sebuah negara.
Sejauh ini sudah 135 negara yang mengakui kedaulatan wilayah Palestina. Upaya mendapatkan pengakuan ini telah menjadi tujuan utama Organisasi Pembebasan Palestina, PLO, sejak Deklarasi Kemerdekaan Palestina diproklamasikan pada 15 November 1988 di Algiers dalam sesi Dewan Nasional Palestina.
(den)