Palestina Segera Buka Kedutaan Besar di Swedia

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 11 Feb 2015 11:36 WIB
Menyusul pengakuan Swedia atas negara Palestina, Palestina akan segera membuka kedutaan besar di Stockholm.
Di banyak negara Eropa, Palestina hanya memiliki misi diplomatik, bukan kedutaan penuh. (Reuters/Jonas Ekstromer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Palestina akan membuka kedutaan besar di Stockholm, Swedia, menandai hubungan kedua negara yang makin dekat, berselang beberapa bulan setelah Swedia mengakui Palestina sebagai negara.

Dalam kunjungan pertama kali ke Swedia setelah pengakuan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan negara-negara lain untuk mengikuti langkah Swedia.

“Pengakuan Anda, seharusnya mendorong perundingan proses perdamaian,” kata Abbas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, hubungan antara Swedia dan Israel memburuk sejak Menteri Luar Negeri Swedia Margot Wallstrom membatalkan kunjungannya ke Israel pada Januari, dan di pihak lain, Israel memanggil duta besarnya dari Swedia.

Palestina saat ini gencar mencari dukungan pengakuan dari negara-negara lain atas negara Palestina yang mencakup Jalur Gaza—saat ini diblokade—serta Tepi Barat—saat ini diokupasi Israel—dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota mereka.

Israel merebut wilayah-wilayah itu pada Perang Timur Tengah 1967 dan terus membangun permukiman Yahudi di beberapa daerah tak peduli kecaman dari dunia internasional.

Pembicaraan damai yang telah berlangsung lama, dan terakhir gagal pada April tahun lalu.  

Tak habis akal, Palestina melancarkan strategi altefnatif dengan mencari sebanyak-banyaknya pengakuan dari negara lain.

Sebagian besar negara Eropa Barat belum memberikan pengakuan resmi negara Palestina, termasuk juga Amerika Serikat. Meskipun begitu, Majelis Umum PBB mengakui Palestina secara de facto pada 2012.

Sebanyak 135 negara saat ini mengakui Palestina, termasuk beberapa negara Eropa Timur yang melakukannya sebelum mereka bergabung dengan Uni Eropa.

Segera dibuka

Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven mengatakan Palestina akan membuka kedutaan besar di Stockholm segera.

Di sebagian besar negara-negara Eropa Barat lain, Palestina memiliki misi diplomatik, bukan kedutaan penuh.

Lofven berjanji akan memberi lebih banyak bantuan untuk Palestina namun menekankan ia menginginkan kemajuan dalam reformasi.

“Ada tantangan: kita harus saling membantu untuk memerangi korupsi, meningkatkan kesetaraan gender, meningkatkan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan tentu saja melanjutkan proses pembentukan negara,” kata Lofven.

Kesepakatan yang ditandatangani oleh kedua pemimpin menyatakan  Swedia akan menaikkan bantuan kepada Palestina sebesar US$179,74 juta selama lima tahun ke depan.

Dalam pidato pelantikannya di parlemen tahun lalu, Lofven memang mengatakan akan memenuhi janji lama Partai Sosial Demokrat untuk mengakui negara Palestina.

Resolusi mereka di Dewan Keamanan PBB yang menyerukan pembentukan sebuah negara Palestina gagal pada Desember, tetapi mereka juga  bergabung dengan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Parlemen beberapa negara Eropa, termasuk Inggris, Perancis dan Spanyol, mengakui negara Palestina, namun keputusan itu masih belum mengikat dan mempengaruhi kebijakan negara masing-masing. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER