Delegasi Belarusia PBB Takut Pada Wanita Bertelanjang Dada

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 12 Feb 2015 15:39 WIB
Dalam forum pelucutan senjata PBB yang digelar di Jenewa, delegasi Belarusia menyatakan khawatir akan wanita bertelanjang dada bersenjatakan saus mayones.
Saus mayones pernah menjadi "senjata" bagi kelompok feminis untuk melakukan serangan. (Ilustrasi/Thinkstock/Feng Yu)
Jenewa, CNN Indonesia -- Ada yang tak biasa dalam forum pelucutan senjata PBB yang digelar di Jenewa, Selasa (10/2). Dalam forum yang mendiskuskikan soal transparansi upaya pelucutan senjata tersebut, seorang pejabat delegasi dari Belarusia mengajukan pertanyaan soal sebuah senjata yang tidak biasa: yaitu wanita bertelanjang dada bersenjatakan saus mayo.

Menurut ringkasan forum tersebut, delegasi Belarusia yang namanya tak dipublikasikan, bertanya apakah ada rencana untuk membuka pertemuan tersebut untuk masyarakat umum. Menurutnya, rencana tersebut hanya akan mempersulit pihak keamanan.

"Bagaimana jika ada wanita bertelanjang dada dan berteriak dari galeri publik sembari melemparkan botol berisi saus mayones," kata delegasi Belarusia yang tak namanya dipublikasikan, dikutip dari Reuters, Rabu (11/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertanyaan sang delegasi Belarusia dijawab oleh presiden Konferensi Perlucutan Senjata, yang merupakan diplomat dari Meksiko.

"Anggota masyarakat memang berhak untuk menghadiri pertemuan pleno konferensi dan duduk di galeri publik. Jadi kemungkinan bahwa ada yang melemparkan mayones ke delegasi bisa saja terjadi saat ini," kata delegesi Meksiko yang juga tak disebutkan namanya.

Delegasi asal Meksiko juga menyatakan bahwa peraturan tersebut tidak akan menyebabkan ribuan orang membanjiri galeri. Pada forum tersebut saja, hanya dua orang yang mengunjungi galeri tersebut.

Sebelumnya, saus mayones pernah menjadi "senjata" bagi kelompok feminis untuk melakukan serangan. Pada akhir Desember lalu, misalnya, Perdana Menteri Belgia, Charles Michel, dilempari saus mayones dan kentang goreng oleh dua orang feminis, yang menuntut pemerintah Belgia untuk menghentikan langkah penghematan. (ama/stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER