Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang hakim Quebec mengatakan kepada seorang wanita Muslim yang hadir di ruang sidang Montreal bahwa dia tidak akan mendengar kasusnya sampai wanita itu melepas jilbabnya.
Televisi Kanada, CBC, pada Kamis (26/2), menyiarkan sebuah rekaman audio proses pengadilan. Hakim Eliana Marengo terdengar mengatakan kepada Rania El-Alloul pada Selasa (24/2) bahwa ruang sidang adalah tempat yang sekuler, dan bahwa dia tidak berpakaian dengan sesuai.
"Topi dan kacamata hitam misalnya, tidak diperbolehkan. Dan saya tidak melihat mengapa syal di kepala akan baik," Marengo mengatakan dalam rekaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Kehakiman Quebec tidak segera merespon permintaan media terkait insiden itu. Hakim Marengo juga tak bisa dihubungi.
El-Alloul berada di pengadilan terkait pengajuannya untuk mendapatkan mobilnya kembali setelah disita oleh dewan asuransi mobil Quebec, kata CBC.
Mobil itu disita setelah polisi menghentikan anak El-Alloul yang mengemudi dengan surat izin yang masih ditangguhkan dan mobil itu akhirnya ditahan selama satu bulan. El-Alloul meminta pengadilan untuk mengembalikan mobilnya lebih cepat.
Dalam beberapa tahun terakhir, warga Quebec, provinsi Kanada yang berbahasa Perancis, telah mendebat soal simbol-simbol agama di tempat umum.
Pada 2013, pemerintah dari Partai Quebecois (PQ) yang pro-kemerdekaan mengajukan larangan pegawai negeri mengenakan penutup kepala Muslim seperti jilbab, kippah Yahudi atau simbol-simbol agama lainnya yang terlihat jelas. Tapi RUU itu tenggelam saat PQ kalah dalam pemilihan provinsi tahun lalu.
(stu)