Kunjungi Papua Nugini, Menlu Retno Bahas Kerja Sama Ekonomi

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Sabtu, 28 Feb 2015 14:34 WIB
Menlu Retno Marsudi berkunjung ke Papua Nugini untuk membahas sejumlah kerja sama ekonomi dengan Menlu Hon. Rimbink Pato, Jumat (27/2).
Menlu Retno Marsudi menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mendukung Keketuaan Papua Nugini di APEC pada tahun 2018. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L.P. Marsudi berkunjung ke Papua Nugini untuk membahas sejumlah kerja sama ekonomi dengan Menlu Hon. Rimbink Pato pada Jumat (27/2).

Dalam kunjungan pertama kalinya ini, Menlu Retno Marsudi menyatakan bahwa RI dan Papua Nugini akan meningkatkan kerangka Kemitraan Strategis yang disetujui pada Plan of Action tahun 2013,

"Kedua Menlu menekankan pentingnya mendorong upaya peningkatan perdagangan, termasuk di pasar perbatasan," bunyi siaran pers Kemenlu yang diterima CNN Indonesia, Sabtu (28/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan tersebut, kedua Menlu membahas realisasi dari komitmen Indonesia sebesar US$20 juta, atau sekitar Rp258 miliar untuk program pengembangan kapasitas bagi negara-negara Pasifik rumpun Melanesia (MSG).

"Kedua Menlu sepakat bahwa tim teknis akan melakukan pertemuan pada tahun ini untuk mendiskusikan ruang lingkup kerja sama pengembangan kapasitas yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi pembangunan Papua Nugini," bunyi pernyataan dari Kemenlu.

Nilai perdagangan kedua negara pada tahun 2009 hingga 2013 telah bertumbuh sebesar 18,73%. Meskipun demikian, kedua Menlu sepakat mendorong sektor swasta dalam melakukan perdagangan dan investasi lintas batas yang lebih besar.

Selain kerja sama di bidang ekonomi, RI dan Papua Nugini juga sepakat bekerja sama dalam pemajuan konektivitas serta hubungan antar masyarakat (people-to-people), peningkatan manajemen perbatasan serta penguatan kerja sama di bidang peningkatan kapasitas dan bantuan teknis.

"Menlu RI memberikan mesin pemroses kerang dan modul bagi pelatihan UMKM untuk membuat perhiasan berbahan dasar kerang, yang rencananya akan dilaksanakan tahun ini di Papua Nugini," bunyi pernyataan tersebut.

Terkait isu-isu regional, Menlu Retno Marsudi menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mendukung Keketuaan Papua Nugini di APEC pada tahun 2018, sebagaimana diputuskan dalam APEC Leaders’ Declaration di Beijing tahun lalu.

Dalam bidang hubungan antar masyarakat, RI dan Papua Nugini juga akan bekerja sama di bidang kepemudaan dan olahraga, pendidikan, serta hubungan antar-budaya dan antar-masyarakat di daerah perbatasan.

"Kedua Menlu menyambut baik rencana peresmian tugu perbatasan Indonesia-Papua Nugini serta kantor Border Development Agency (BDA) di perbatasan Skouw-Wutung di tahun ini," bunyi pernyataan tersebut.

Kedua Menlu juga mendiskusikan kemungkinan meningkatkan pariwisata dan bisnis lintas batas melalui konektivitas yang lebih baik, antara lain dengan memajukan transportasi udara, infrastruktur jalan di daerah perbatasan serta fasilitas visa-on-arrival.

Dalam kesempatan tersebut, Rimbink Pato menyampaikan undangan bagi Menlu Retno untuk hadir di Forum Kepulauan Pasifik pada 7-11 September mendatang di Port Moresby. Sebagai balasan, Menlu Retno juga mengundang Papua Nugini untuk menghadiri Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika pada tanggal 19-24 April 2015. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER